Sikka – Pemerintah Kabupaten Sikka serius menyikapi wabah Covid 19. Asrama Putra RSUD TC Hillers Maumere kini disulap menjadi Ruang Isolasi.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo memastikan dalam waktu 4 hari asrama putra akan dialihfungsikan. Rehabilitasi terhadap bangunan tersebut dimulai Selasa (24/3) pagi. Proses rehabilitasi bangunan asrama putra melibatkan aparat TNI dan Polri serta sejumlah pihak dari institusi terkait.
Dia mengatakan keputusan ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan dan perintah Gubernur NTT kepada pemerintah daerah yang rumah sakitnya menjadi rujukan pasien Covid 19.
“Kita laksanakan perintah Gubernur. Ini untuk standar pasien dalam pengawasan. Kita sanggupi arahan itu, dan mulai hari ini semua terlibat menyiapkan ruang isolasi di asrama putra rumqh sakit,” jelas Bupati Sikka di lokasi asrama putra.
Ruang Isolasi ini dengan kapasitas 12 kamar. Bupati Sikka mengatakan akan menyiapkan 30 kamar sebagaimana permintaan Gubernur NTT. Untuk 18 kamar lainnya, nanti akan disiapkan secara bertahap.
Pantauan media ini, Selasa (24/3), Bupati Sikka meninjau langsung persiapan rehabilitasi asrama putra. Dia didampingi Ketua DPRD Sikka Donatus David, Wakil Ketua DPRD Sikka Yoseph Karmianto Eri, Danlanal Maumere, Dandim Sikka, dan Kapolres Sikka. Tampak hadir juga Direktur RSUD TC Hillers Maumere, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah.
Puluhan personil TNI dan Polri sibuk membersihkan seluruh ruangan asrama putra. Barang-barang yang ada di dalam ruangan dikeluarkan, dan langsung dievakuasi ke tempat yang aman. Rehabilitasi berat akan dilakukan dalam waktu 4 hari, untuk kemudian difungsikan menjadi ruang isolasi.
Asrama putra RSUD TC Hillers terletak di bagian utara rumah sakit tersebut, persis di bagian bawah ruang kamar mayat. Tempat ini agak tertutup, dan jauh dari akses publik.
Sebelumnya, saat rapat koordinasi di Aula Bapelitbangda beberapa waktu lalu, pemerintah berencana menjadikan Ruang Mawar sebagai ruang isolasi.
Ruang Mawar merupakan ruang rawat inap bagi pasien wanita dewasa. Di belakang ruang ini ada Ruang Isolasi yang memiliki 2 kamar untuk 4 pasien. Sementara ini ruang isolasi tersebut diisi 2 warga Kabupaten Lembata.***
Tulisan Kontributor Maumere, Edward Lodovic da Gomes