Lewoleba – Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur selaku pimpinan Gugus Tugas penanganan covid-19 di Kabupten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan prihal hasil Rapid Tes terhadap P1. Melaui jupah pers Kepada wartawan Bupati Sunur membeberkan hasil rapid test terhadap P1 ini dinyatakan positif.
Jelas Sunur, ada dua orang yang melakukan rapid tes kemarin, perluh diketauhi bahwa P1 yang dimaksud itu laki-laki mahasiswa yang baru pulang dari Jogja. Kabarnya Mahasiswa tersebut yang asalanya dari Lewoleba ini tiba di Lembata dengan kapal Feri sejak tanggal 09 April 2020 dan sudah beberapa hari berada di Lewoleba.
Sedangkan P2 ini adalah Perempuan. Hadir pada kesempatan itu, Bupati Kabupaten Lembata Eliaser Yenthji Sunur, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langodai, Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Petrus Gero dan seluruh OPD Kabupaten Lembata.
Sesuai dengan pemerikasaan yang dilakukan kemarin 13/04/2020 terhadap kedua orang ini hasilnya satu yang reaktif atau positif yakni P1 laki-laki dan Saat ini P1sedang berada di ruang isolasi RSUD Lewoleba dan hasil Rapid Test untuk P2 untuk sementara Negatif.
Lanjut Sunur bahwa dengan dasar hasil Rapid Tes pada P1 ini maka hari ini kita dapat mengetauhi bahwa ada satu mata rantai yang kini positif dan sudah berintraksi dengan pacar dan keluaraganya. Sehingga semua orang yang pernah berintraksi dengan P1 ini diharap kedepan untuk bisa melakukan Rapid Test, hal ini perluh kita lakukan agar pemutusan mata rantai penualaran Covid-19 ini tidak bertambah lagi.
Melalui jumpa Pers di Pelataran Aula Kantor Daerah Kabupaten Lembata Bupati menyampaikan bahwa Informasi yang disamapiakn ini adalah informai resmi. Terkait penularan covid-19 ini, kita tidak bisa menutup-nutupi informasi. Kita wajib menyampaikan agar masayrakat Lembata pada umumnya juga bisa mengetauhi.
Untuk itu Kepada seluruh masayrakat Lembata Bupati Sunur menyampaikan bahwa, kita semua harus lebih berhati-hati lagi terhadap orang yang masuk dari luar daerah. Kalau kita me;lihat ada orang luar yang masuk ke wilayah kita maka harus segera sampaikan kepada pihak Gugus Tugas, Kepala Dusun, Lurah dan Camat setempat untuk segera melakukan pemeriksahan, Sebelum orang tersebut berkumpul dengan keluarganya.
Ini yang perluh kita lakukan sehingga mata rantai virus covid-19 ini bisa kita hentikan. Karena seperti Yang kita ketauhi P1 ini sejak tiba di Lewoleba telah melakukan itraksi dengan 23 0rang termasuk anak siswa SMA dan beberapa mahasiswa yang kumpul untuk minum sama-sama dengan satu gelas edaran minum, dan di tambah dengan 10 orang lagi maka total ada 33 orang. “Sebut Bupati Sunur.
Lanjut Sunur untuk anak SMA itu saya sudah sampaikan Sekertaris Daerah agar segera panggil orang yang bersangkutan untuk hari ini bertemu dengan saya untuk kita sama-sama bertemu dengan kepala sekolahnya. Bupati Sunur menyesali anak-anak SMA tersebut karena anak sekolah di liburkan untuk tetap di rumah dan belajar bukan keluyuran minum mabuk.”Kesal Bupati Sunur.
Terhadap mata rantai Covid-19 ini, Bupati lembata menyampaikan bahwa, Tim gugus tugas sedang menelusuri semua mereka bila perluh mereka kita karantinakan untuk dilakukalah Obserfasi. Perluh diketauhi juga Rapid Test itu boleh kita katakan hasilnya 80% samapai 90%, namun terhadap masyarakat kita berharap agar tidak usah panik yang berlebihan karena tahapan rapid test itu bukan berarti P1 ini langsung dinyatakan Positif karena covid-19 akan tetapi bisa juga P1 positif karena ada penyakit ikutan lainya.
“Sehingga sekali lagi diharapkan agar masyarakat jangan panik. Pemerintah juga sudah memesan peralatan Swab sehingga untuk semntara kita masih menanti alat swab tersebut didatangkan di Lembata,” jelas Sunur.
Saya berharap kerja sama kita semua untuk memantau seluruh wilayah di Lembata ini, kalau ada orang masih duduk berkumpul maka harus segera sampaikan supaya kita bisa turun untuk tertibkan. Kedepan kita juga nanti akan terus melakukan kordinasi dengan Forkompimdah untuk terus melakukan penertiban dan pemantauan di semua wilayah.
Untuk itu Sunur meminta agar peran gugus tugas juga harus segera menyapaikan hal ini kepada juru bicara agar bisa lebih tegas memberi himbauan ke seluruh masyarakat kita.
Untuk pintu masuk dari laut yang selama ini banyak orang menggunakanya sebagai jalur tikus, Bupati Lembata menyampaikan bahwa dirinya sudah mengintruksikan para camat untuk setiap saat melaporkan hasil pemantauan di wilayahnya masing-masing, Camat Ileape dan Camat Balauring juga sudah menyampaikan bahwa hampir setiap malam mereka melakukan ronda.
Bahkan ada beberapa warga di Balauring yang kabarnya sedang melakukan acara baca Doa juga sempat di bubarkan, Bupati Sunur berharap agar disituasi seperti ini harap kita semua patuh. Ada banyak upaya yang pemerintah lakukan ini semanta untuk kebaikan dan kesehaytan kita bersama sehingga kita semua bisa terhindar dari covid-19 ini. “Pungkas Bupati Sunur.WN02