Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur menggelar rapat kordinasi pembahasaan penganggaran bersama seluruh kepala OPD dan seluruh Camat se kabupaten Lembata, Rapat kordinasi Penganggaran penanganan covid-19 ini dilakasamakan 21/04/2020 di Pelataran Kuma Resort Desa Waijarang Kecamatan Nubatukan. Rapat dipimpin Bupati Lembata dan didampingi Sekertaris Daerah Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali. Berkenan dengan edaran Mentri Keuangan memlaui dana transfer ketersediaan anggaran sekitar 72 Miliar, dalam hal ini, Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama tim Inspektorat harus segera melakukan kajian bersama dalam waktu satu hari, guna melihat program kegiatan apa saja yang harus kita coret dan yang harus kita laksanakan.
Kepada para kepala OPD Bupati Sunur Menginstruksikan harus sudah mulai memberikan gambaran kepada Tim Anggaran Pemerintah Daetah (TAPD) supaya program kegiatanya tidak di coret. Saya tidak tahu apakah dana 72 miliar ini nanti akan mepengaruhi belanja kita dalam hal penanganan jaring pengaman sosial atau tidak, numun patut kita pahami karena ini adalah pekerjaan dalam kondisi darurat jadi tidak ada istilah tunda. “Kata Sunur.
Deadline Satu hari harus sudah selesai membuat program kegiatan untuk bisa memenuhi angka 72 miliar yang sudah di transfer ke daerah sehingga seluruh OPD termasuk Setwan juga harus bisa membuat program kegiatanya. skema kegiatan harus dibuat memang, sehingga hari kamis saya sudah bisa lihat, apa saja yang di coret agar itu menjadi rincian untuk kita juga tahu. Secara global memang angka 72 miliar itu sudah pasti karena ini dari atas pusat yang menginginkanya, tujuannya adalah untuk pemannfatan kegiatan pengamanan jaring sosial dan dampak ekonomi masyarakat.”Sebut Bupati Sunur.
Dampak ekonomi yang dimaksudkan adalah aktifitas ekonomi masyarakat Lembata yang membuat daya beli masyarakat menurun. Contohnya parah penjual sayur, kalau pada waktunya sayur petani itu harus di panen maka mau tidak mau harus panen. Kalau tidak maka sayur itu pasti akan rusak. Sehingga kepada seluruh camat ini hari juga segera kordinasikan kepada orang yang sudah di tunjuk untuk segera melacak persoalan dampak sosial pada masyarakat desa untuk segera melaporkanya.
Lebih lanjut lagi bupati Sunur juga menegaskan kepada Para kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lembata (OPD) juga harus bisa langsung turun ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pada tingkat desa. Karena masyarakat juga ada yang belum paham dengan covid-19.
Kepada seluruh jajaran OPD dan para Camat, Bupati Sunur menegaskan bahwa, Penyebaran virus covid-19 ini tidak main-min, kita tidak boleh kalah dengan virus ini. Masyarakat pada tahap sekarang mungkin sudah mengetauhi sehinga mereka sudah lebih memproteksi diri mereka.
Terhadap dampak ekonomi masyarakat Lembata bupati Sunur berharap agar hari ini juga diselesaikan skema penganggaranya sehingga bersama semua perangkat daerah dan seluruh Camat hari ini kita full day rapat untuk tuntaskan semua karena konsekwensinya terhadap pengenggaran kita.
Kemarin kita sudh sisir di Kecamatn Omesuri dan Buyasuri, terkait para penjual sayur yang ada di 4 desa yakni Desa Mahal 01, Mahal 02, Desa Bean dan Desa Wowong, ini yang baru kita infentarisir. Sehimgga diharapkan agar Para camat harus sudah bisa mengidentifikasi dan menginfentarisir berapa kali masyarakat melakukn panen sayur. Karena pasar sudah ditutup, tentu masyarakat pasti tidak menjual sayurnya. Begitu juga di kecamatan lainya lagi. Sama halanya dengan pasar di kota Lewoleba, juga kita harus menginfentarisir semua penjual sayur. Soal pasar memang sangat berpengaruh Karena daya beli tidak ada. kita bayangkan saja tren pertumbuhan ekonomi dunia di Negara Amerika saja bisa turun sampai 4% apalagi kita di Indonesia. Indonesia pasti lebih parah lagi karena uang semua ditarik kembali ke pusat. Untung Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita punya tidak di potong, dan ini akan berpengaruh pada dampak ekonomi yang sangat luar biasa.
Pertanyaanya, berapa kekuatan kita untuk mensuplai kebutuhan masyarakat sehingga kita dapat proyeksikan selama tiga bulan. Dan untuk sekarang dimana-mana masih beresiko tinggi, sehingga persoalan covid-19 ini bisa sampai dengan bulan Juni kita masih hadapinya. Bahkan kita perkirakan sampai bulan Januari 2021 baru bisa normal kembali. Untuk itu kita perluh menjaga dan kalau kondisi ini sampai tiga bulan kedepan maka bagaimana dengan aktifitas ekonomi masyarakat. Mungkin mereka bisa makan tetapi untuk dapat uang pasti sulit. Masyarakat Lembata masih beruntung karena disini masih ada kerja sampingan yakni Nelayan bisa jadi Petani, petani juga bisa jadi nelayan sumber daya kita masih terlalu bagus.”UjarBupati Sunur.
Terkait Jaring pengaman sosial diperkirakan ada 1000 KK dalam kota Lewoleba, khusus bagi yang belum mendapatkan bantuan PKH dan bantuan jenis lainya dari Pemerintah Pusat. Sehingga kita perluh lakukan pendataan dan konsolidasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bantuan yang pemerintah sudah siapkan. apakah ada yang mau uang tunai atau sembako.
Menurut sunur bahwa terhadap para pengusaha di Lembata, dan kepala Bank di Lembata, saya sudah mengundang untuk kita bicarakan bagamana pihak para pengusahaa ini bisa membantu daerah.
persoalan covid-19 ini kita tidak boleh main-main kita harus segera buatkan skema-nya untuk kita luncurkan. Sehingga pada rapat berikutnya itu kita dudukan skemanya untuk kita bicarakan uangnya dan kapan kita lakukan skema kegiatanya jadi segera infentarisir seluruhnya untuk kita desain penganggaran.”jangan setiap kali rapat omong yang sama terus. Karena saat ini, kita sudah seharunya masuk dalam tahap operasional. Harus turun putar terus di masyarakat untuk kita bisa mengetauhi apa yang menjadi prioritas. Yang perluh kita lakukan adalah terus memberikan pendampingan terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Harus segera buatkan data kongkrit Sehingga pemerintah keluarkan uang juga tanpa kira-kira.
Langkah-langkah kongkrit yang kita ambil ini adalah kita mencegah covid-19. Kita harus bisa pastikan Kabupaten Lembata adalah zona hijau, zona bebas. Sehingga kita bisa buka seluruh aktifitas ekonomi yang ada, pasar semua juga kita buka seperti biasa boleh bersenggolan mau bersin juga sudah tidak ada firus yang masuk ke daerah kita. Sehingga kita harus saklek pada saat pencegahan ini. Kalau pencegahaan bisa kita jaga dampak ekonominya akan kembali normal. Dan kita juga tidak perluh keluar uang banyak lagi.”Yakin Sunur.
Untuk itu kita semua harus jalan berbarengan bangun kerja sama dengan semua elemen masyarakat Lembata. Pemerintah harus menjadi garda terdepan bukan rayat yang didepan. Kita tidak boleh takut, disuruh ke rumah karantina takut tetapi kemana-mana bangga dengan ASN, sumpah kita itu mengabdi pada rayat sekarang rayat butuh pengabian total dari kita.
Terkait Uang pemerintah itu akan di pakai habis kalau pencegahan kita tidak lakukan, bahkan sampai kita tidak ada uang lagi.” Virus corona ini kita tidak boleh main-main.
Dikatakanya bahwa untuk pencegahaan yang paling utama untuk perluh kita lakukan itu adalah kita harus bisa terhindar dari persoalan ekonomi masyarakat. maka kita harus lakukan zonasi wilayah, kalau semua wilayah sudah jadi zona hijau maka kita tentunya akan dengan sendirinya meminta masyarkat untuk buka pasar.”yakin Sunur.
Pemerintah adalah garda terdepan untuk itu kita harus bisa menghalau virus covid-19 ini dari laut, kita keliling kita jaga wilayah kita, tidak boleh ada orang luar masuk dulu.
Virus covid-19 tidak pakai teori lagi dari Profesor siapapun. Sama saja karena virus covid-19 ini akan terus masuk mengahbisi kita. Untuk itu, kita harus bisa tahu sumber mana yang membuat ekonomi masyarakat dengan virus Covid-19 ini. Kalau kita tahu penyebabnya virus ini maka pasti bisa kita hentikan.
Memang pekerjaan selama 2 bulan ini tentu kita semua lelah. Semua kepala OPD diserahkan tanggungjawab yang sama, ini urus Lembata kita tidak urus sektor. Kita semua fokus membicarakan tentang covid-19. “Demikian tutup Bupati Sunur.**WN02**