Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon ST, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, ST mengumumkan secara resmi satu warga Flores Timur terpapar virus corona. Ha itu disampaikan Bupati Anton Hadjon saat konferensi pers dengan para wartawan diruang kerjanya. Rabu (6/5/2020) pukul 18.00 Wita. Seorang Warga yang diumumkan terpapar virus corona itu menurut Bupati Anton Hadjon dari cluster Lambelu pada tanggal 7 April 2020 turun bersama 17 penumpang lainnya asal Flores Timur di pelabuhan Lorens Say, Maumere Kabupaten Sikka.
Konferensi pers itu dihadiri pula Sekda Flores Timur, Ketua Pelaksana Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Flores Timur, Paulus Igo Geroda, S.Sos,M.AP, Dandim 1624, Letkol Inf. Komang Agus, Kapolres Flotim, AKBP Deni Abraham, SIK, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Agustinus Ogi Silimalar, serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Setda Flores Timur.
Kepada Media Bupati menyampaikan “Selama ini, eks Penumpang Km Lambelu itu menjalani karantina di rumah ret-ret milik bruder BHK di Emaus, Kelurahan Weri. Ke-17 orang itu ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan telah menjalani masa karantina selama 14 hari namun belum diijinkan pulang sebelum mendapatkan hasil Swab. Dari hasil Swab Laboratorium di Jakarta itu, akhirnya diketahui ODP eks KM Lambelu berinisial RB berusia 33 tahun itu positip corona, ujar Bupati Anton Hadjon.
Sebelum diketahui terpapar virus corona, kata Bupati Anton Hadjon, pasien tersebut terlebih dahulu menjalani pemeriksaan cepat (rapid test) untuk melihat suatu infeksi di dalam tubuh. Setelah diketahui reaktif berdasarkan hasil rapid test tersebut, ODP yang bersangkutan itu di rawat secara khusus di sebuah kamar di lokasi karantina itu. Namun kemudian berdasarkan hasil swab dinyatakan positif corona. Orang tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Larantuka oleh Tim Medis dari Gugus Tugas Penangan Covid 19 Kabupaten Flores timur, untuk diisolasi dan dirawat intensif.
Selain mengumumkan 1 pasien positip Korona, Bupati Anton Hadjon juga mengumumkan meninggalnya seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang di rawat di ruang isolasi RSUD Larantuka. ODP itu diketahui meninggal dunia pada Selasa 5 Mei 2020, pukul 12.00 wita.
Pasien tersebut diketahui memiliki penyakit bawaan dan meninggal sebelum diketahui hasil Swab dari Laboratorium Swab di Surabaya, Jawa Timur. “Tadi malam jam 12.00, 1 Pasien Dalam Pemantauan (PDP) asal Wulanggitang meninggal. Beliau memiliki gejala gangguan pernapasan. Beliau sudah di bawa Kembali ke Boru pukul 05.00 wita, dan sudah dimakamkan sesuai protokol covid-19,” ujar Bupati Anton Hadjon.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Agustinus Ogie Silimalar, dalam kesempatan itu menjelaskan, PDP asal Wulanggitang itu diketahui memiliki riwayat kontak dengan seseorang yang berasal dari Bali. Namun tidak dijelaskan secara rinci riwayat kontak sang PDP yang meninggal itu.**Humas Flotim/Tri Budi, WN02**