LEWOLEBA-Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengecam keras insiden tak terpuji penolakan kapal yang mengangkut sampel SWAB dari Lembata di Pelabuhan Larantuka yang terjadi Jumat (15/5/2020) kemarin. Bupati Sunur menyebut tindakan itu sudah keterlaluan dan bertentangan dengan upaya pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.
Menurutnya, aksi penolakan kapal milik Pemkab Lembata yang mengangkut sampel SWAB itu tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat. Penolakan itu pasti dilakukan oleh aparat pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Disebutkannya, masih dianggap wajar kalau yang ditolak itu kapal penumpang, tetapi sudah sangat tidak masuk akal kalau sampai kapal sampel SWAB juga ditolak singgah di Larantuka.
“Itu sampel SWAB, bukan main-main, ini kerja kemanusiaan, malah ditolak,” ungkap Bupati Sunur dengan kesal ketika ditemui di Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni Kabupaten Lembata, Sabtu (16/5/2020).
Atas insiden tak bertanggungjawab ini, Bupati Sunur meminta tindakan tegas dari Kapolda NTT dan Gubernur NTT terhadap aparat pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Pemkab Lembata pun mengirim langsung sampel SWAB ke Kupang dengan kapal Lembata Express.
Sebelumnya diberitakan KM Torani, kapal cepat milik Pemda Lembata yang mengangkut sampel Swab yang dikirim oleh Satgas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Lembata, Jumat (15/5/2020) siang, ditolak sandar di Pelabuhan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, telah mencarter pesawat Khusus untuk melayani pengiriman sample SWAB untuk wilayah Kabupaten Sikka, Flotim dan Lembata melalui kota Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka.
Bupati Sunur yang merasa kecewa, mengatakan sampel SWAB yang diangkut dengan kapal hanya transit dan singgah sebentar di Larantuka untuk selanjutnya ke Maumere.
“Tetapi kapal kita disuruh pulang. Itu kan tidak benar. Masa kapal kita disuruh pulang. Ini kan bukan orang yang kita kasi turun. Ini kan harus percepatan penanganan, salah satunya juga mengirim data laboratorium kita untuk ke sana untuk dicek SWAB. Itu kan tidak benar,” ujar Bupati Sunur gusar.
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero menyayangkan insiden penolakan kapal yang angkut sampel SWAB di Pelabuhan Larantuka.
“Ini karena tugas pemerintah berupaya lakukan percepatan pencegahan corona, kalau ada yang menghambat seperti ini tentu sangat disayangkan,” pungkasnya.(Pos Kupang/RW/WN)