Pemerintah Kabupaten Lembata kembali mengaktifkan sejumlah pasar di Lembata. Khususnya Pasar Barter Wulandoni yang sudah dikenal dunia sebagai obyek wisata unik. Tujuannya, agar perekonomian masyarakat tumbuh kembali ditengah pandemi Covid 19.
Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur didampingi sejumlah pejabat mengunjungi Pasar Wulandoni sekaligus membuka kembali aktivitas pasar barter itu. Pasar barter ini sempat tidak dibuka sejak adanya penularan Covid-19. Pemkab Lembata mengambil langkah strategis mebukanya guna menyelamatkan nasib jualan ema-ema di pasar Barter ini.
Pasar Barter ini meurpakan pasar bersejarah yang menjadi warisan nenek moyang dari jaman dulu, pasar ini dilaksanakan setiap hari Sabtu. Pasar ini kebanyakan dikunjungi ibu-ibu dari kampung pedalaman. Adapun transaksi yang mereka lakukan di pasar ini yakni dengan menukar jagung, pisang, sayur dan lain-lainya. Selain masyarakat Desa Wulandoni, ada juga masyarakat dari Desa lainya yakni Desa Lamalera, Lewuka, Pantai Harapan, Mulandoro, Labala, Ataili dan beberapa Desa Lainya di wilayah Kecamatan Wulandoni.
Disaksikan media saat itu Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur didampingi ibu TP, PKK, Yuni Damayanti sedang melakukan transaksi penukaran jagung dan sayur Labu, nilai penukaranya 1 ekor ikan ditukar dengan 6 buah sayur labu. Begitu juga dengan jagung, 1 ekor ikan di tukar dengan 12 bulir jagung atau disebut (1Monga). Bupati Lembata setelah usai melakukan transaksi barter, mador pun meniup lifrik menandakan pasar barter sudah bisa dimuali.
Hadir Pada Kegitan Kunjungan kerja Sabtu kemarin Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur, antara lain Camat Wulandni Fransiskus Dangku, Asisten 1, Kedang Paulus, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero, anggota DPRD Lembata, Petrus Bala Wukak,.
Terkait penanganan Covid-19, Kepada masyarakat kecamatan Wulandoni Bupati Sunur mengatakan, ada 3 hal yang perluh kita lakukan dalam penanganan covid-19 ini yakni, wajib pakai masker, cuci tangan di air mengalir dan juga jaga jarak, kalau mau ke Pasar atau kemana saja harus pastikan masker itu ada. masyarakat Wulandoni jangan menganggap enteng dengan penyakit ini karena penyakit ini tdk ada obatnya. Kata Bupati Sunur
Dikatakanya bahwa virus Covid-19 ini tidak main-main, bahkan,Virus Korona ini sudah menyerang Negara-Negara besar, korban manusia yang meninggal sangat banyak. Sebaliknya kita di Indonesia yang kadang hidup bersih kadang tidak bersih,” Tidak bersih karena tidak pernah cuci tangan, Untuk itu masyarakat harus sadar bahwa Negara-Negara maju saja kewalahan, untuk itu mari kita patuh dengan protokol kesehatan agar kita di jauhkan dari Serangan virus Covid-19. kata Sunur Mengingatkan.
Mengapa di Indonesia juga tertular covid-19, karena masyarakatnya masih bandel, contoh, di Jakarta Pembatasan Sosial Berskalah Besar (PSBB) tidak bisa diterapkan dengan baik, karena manusia dan kendaraan masih tetap berjalan. Sealama ini upaya Pemerintah sudah memberikan larangan tetapi masyarakat tidak pernah patuh. Ujar Bupati Sunur.
Menurut Bupati Sunur, Pemerintah juga punya keterbatasan dalam hal pemantauan. kalau ada masyarakat tidak patuh dengan aturan dan ada 1 orang terpapar maka, lingkungan wilayah Desa tersebut juga akan terpapar semuanya. Contoh di Kecamatan Wulandoni ini kalau 1 orang positif, maka wilayah ini akan kita sterilkan.Terang Bupati Sunur.
Penyakit virus Covid-19 ini Penularanya itu dari satu manusia ke manusia lainya. untuk bisa memastikan virus Covid-19 ini tidak masuk ke wilayah kita maka, kita jangan membiarkan orang dari luar daerah kita masuk ke wilayah kita.
Sunur msngatakan bahwa di Provinsi Nusa Tenggara Timur, penularan Covid-19 kini semakin meningkat setiap harinya, untuk itu kepada seluruh masyarakat Wulandoni harus bisa mejaga. Kita harus hati-hati dengan transmisi lokal. Siapapun yang mau masuk ke daerah kita, harus langsung kita karantinakan. Penyakit virus ini tidak main-main bahkan sampai dengan mati juga keluarga tidak urus. Virus ini bahaya sekali.
Pemerintah daerah hanya memfasilitasi dan mengingatkan. Virus ini tidak kenal siapa-siapa, yang paling utama adalah kita harus bisa proteksi diri kita sendiri. Percuma kita pagar wilayah kita tetapi kita tidak bisa membendung orang dari luar.
Berkaitan dengan dampak ekonomi, pihak pemerintah mengabil sikap untuk membuka pasar. Karena pasar tidak ada pembatasan, itu adalah aktifitas ekonomi, sekarang kalau Ubi, Pisang, Sayur ema-ema punya mau dijual kemana, karena tidak bisa jual maka pasti rusak, ini yang disebut dampak ekonomi. Untuk itu masyarakat tolong jaga diri baik-baik panatau orang dari luar datang. Segera informasikan ke petugas yang terdekat.Pesan Bupati Sunur
Perluh diketauhi bahwa, eskalasi di NTT sekarang tinggi, kita di Lembata sangat bersukur karena hasil Swab kita terhadap 10 orang itu hasilnya negatif, itu karena upaya kerja keras pemerintah dari awal mentarcking supaya jangan ada penyebaran atau penularan virus covid-19 ini.**WN02**