Foto: Bupati Lembata Eliaser Yenthji Sunur di dampingi Sekertari Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali dan kepala Dinas Koprindag Kabupaten Lembata, Gabrie Warat, sedang memberikan keterangan usai melounching 53 kartu Akses pedagang keliling di Pelataran Kantor Daerah kabupaten Lembata.
LEWOLEBA: WARTA NUSANTARA- Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur melakukan Launching tahap pertama ditandai dengan menyerahkan Kartu Akses kepada 53 pedagang komunitas Jawa-Lembata. Kartu Pedagang Keliling ini merupakan identitas yang wajib di tunjukan saat mengakses konsumen di berbagai wilayah di pulau Lembata, Kamis, 28/5/2020.
Bupati Sunur saat itu didampingi Ketua Gugus Covid 19 Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, Kadis Koperasi ,UKM dan Perdagangan, Gabriel Bala Warat, Kadis Komunikasi dan Informatika, Markus Labi dan para pedagang.
Kartu Askes Pedagang Keliling ini hanya diperuntukan kepada para pedagang Lembata Jawa yang selama ini berdomisili di Kabupaten Lembata. Kartu akses pedagangang keliling ini untuk dipergunakan pedagang ketika berjualan ke desa-desa. Hal ini kita lakukan untuk menormalkan kembali aktifitas ekonomi kita di Kabupaten Lembata.
Dengan memiliki kartu akses ini maka para pedagang keliling di Lembata secara tidak langsung sedang menujuh pada tahapan New Normal. Kedepan nanti tidak hanya para pedagang keliling yang kita berikan kartu Jamiman. Tetapi kita juga harus memberikan juga kartu jaminan ini kepada para pedagang di daerah kita, sehingga masyarakat secara yang langsung mengetauhi setiap pedagang yang didatanginya. Dan masyarakat juga harus bisa menerima para pedagang di desanya masing-masing. Melaui kartu jamian ini tentu masyarakat Lembata sudah muali memahami bahwa kita sedang menuju New Normal. New Normal tetap kita lakukan tetapi protokol kesehatan harus tetap kita jaga. Oleh karena itu masyarakat di Desa-Desa diharapakan untuk tetap menjaga jarak, cuci tangan di air yang mengalir dan wajib memakai masker,”kata Bupati Sunur
Menurutnya, jminan kartu untuk pedagang ini akan kita serakan ke semua pedagang Keliling di Lembta. Dan ini mungkin di Indonesia Kabupaten Lembata yang pertama kali memberikan kartu akses untuk para pedagang keliling. Kepada Dinas Koprindag Bupati Sunur meminta untuk segera mendata seluruh pedagang di Lembata agar para pedagang ini bisa memperoleh kartu. Â
Kartu yang pemrintah berikan ini guna menjaga pembatasan terhadap para pedagang dan pembeli,”Kita perluh menjaga pembatasan antara pedagang dan masyarakat karena di masa pandemi ini. Dengan adanya kartu ini tentu ekonomi pendapatan masyarakat dan perputaran uang di kabupaten Lembata bisa kembali normal. Kiranya langkah pemulihan menujuh New Normal ini kedepan semakin membaik.
Bupati Sunur kepada para pedagang mengatakan bahwa, pada kesempatan Lounching Kartu Akses para pedagang ini, dirinya mngucapkan terimah kasih kepada para pedagang yang dari luar daerah yang selama ini telah memberikan kontribusi terhadap daerah kabupaten Lembata.
New Normal bukan berarti kita Normal dan bebas, tetapi New Normal yang dimaksud adalah aktifitas kita tetap berjalan namun harus dengan pembatasan ptotokoler kesehatan. Mudah-mudahan kebijakan yang kita ambil ini dapat menguntungkan kita semua dan semua aktifitas juga bisa berjalan dengan baik,” Ujar Bupati Sunur.
Dikatakanya bahwa lounching kartu untuk pedagang keliling ini memang sudah lama direncanakan agar aktifitas ekonomi berjalan terus. Ini merupakan strategi Recovery ekonomi untuk bisa berjalan secara alamia. Untuk itu pihak pemerintah kedepan akan memperluas aktiiftas pasar,”Ujar Sunur
Dikatakanya, para pedagang keliling ini mempunyai kontribusi yang sangat luar biasa terhadap daerah kita di Lembata. Dan bahkan mereka juga bisa menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan produksi-produksi melalui pedagang keliling ini baik dirumahnya masing-masing dan dan di Pasar.
Kartu untuk pedagang keliling ini juga menjadi jaminan intraksi antara pedagang dan masyarakat. Sekalipun kita masih mematuhi polrotokol kesehatan.
Sesuai dengan arahan Gubernur Nusa Tenggara Timur , Viktor Laiskodat terkait New Normal maka hari ini juga kabupaten Lembata sudah memulainya, dan New Normal ini selama ini Kabupaten Lembata sudah melakukanya dan selama ini sudah berjalan.Â
Kiranya masyrakat Lembata seluruhnya dapat memahami kartu akses identitas para pedagang ini. Karena para pedagang ini mereka benar-benar tinggal di Lembata dan tidak pernah datang darimana-mana.
Kabupaten Lembata melilki tingkat sterilnya sudah lebih bagus sehingga akses yang kita berikan ini kiranya masyrakat dan parat di Desa-Desa jangan menghambat aktifitas para pedagang ini.
Terhadap kapal pelni dan pesawat, Bupati Sunur Mengatakan bahwa, untuk sementara pihak pemerintah belum menarik suratnya ke pihak Pelni dan Bandara. Semuanya belum bisa kita buka,” New normal itu bukan berarti kita membuka semua akses. Dan sampai hari ini saya belum instruksikan kepada siapappun untuk membiarkan kapal pelni masuk ke Lembata. Ujar Bupati Sunur
Soal arahan Gubernur untuk membongkar Posko Covid-19 ini tergantung kembali kepada masyarakat karena masyarakat kita sudah minta untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan Covid-19. Dan kalau mau bongkar poskoh maka Sekarang tinggal kita melakukan pendekatan lagi. Boleh bongkar semua posko penanganan covid-19 yang penting masyarakat harus bisa diberi aman.
Selama ini proteksi pembatasan parsial juga kita sudah lakukan tetapi kita tidak pernah menghambat siapapun yang dalam daerah melewati wilayah tersebut. Yang kita perluh awasi dan batasi adalah orang yang kita tidak kenal atau orang yang baru datang dari daerah luar. **WN02**