KUPANG: WARTA NUSANTARA- Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap untuk memberikan dukungan penuh bagi pengembangan pertanian di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mentan yakin dengan komitmen kuat dari Gubernur NTT dan dukungan semua komponen terkait, pertanian dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTT.
“Kita akan ubah NTT. Tidak ada yang gersang. Saya siap bantu gubernur demi kesejahteraan masyarakat NTT,” kata Mentan, dalam kunjungan kerja dan bertatap muka dengan perwakilan kelompok tani di Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Jumat (29/5/2020).
Sebelum melakukan tatap muka dengan perwakilan kelompok tani, Mentan didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, para eselon satu Kementerian Pertanian, Kapolda NTT serta Danrem 161 Wirasakti Kupang melakukan serangkaian kegiatan lapangan.
Kegiatan tersebut di antaranya, melakukan pelepasan 2 truk kontainer jagung sebanyak 42 ton ke Surabaya, melakukan uji coba traktor, penanaman jagung secara simbolis dan kegiatan inseminasi sapi. Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga memberikan bantuan benih bawang merah dan jagung secara simbolis kepada perwakilan petani.
Dia mengaku, sangat tertarik dengan keinginan kuat dan ide-ide inovatif Gubernur NTT yang ingin supaya NTT tidak miskin. Sesungguhnya, lanjut Syahrul, jawaban untuk mengatasi kemiskinan tersebut, ada di depan mata kita. “Saya suka tantangan seperti ini. Mengatakan untuk tidak miskin, jawabannya sudah ada di NTT. Jawabannya adalah pertanian. Tuhan memberi kita tanah, air, api, angin untuk bisa hidup lebih baik dan tidak miskin, yang miskin itu kalau kita tidak kerja,” ujar mentan.
Dia juga mengungkapkan bahwa, pertanian, peternakan dan perikanan merupakan kunci utama menuju kesejahteraan. “Ini harus jadi kerja semua orang,” ujar dia.
Kementerian Pertanian siap mendukung dengan agenda akademik lewat lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) untuk penelitian, agenda aksi, penyediaan bibit dan alat pertanian serta kebijakan lainnya untuk dukung pengembangan pertanian NTT.
“Pompa airnya ditambah lagi untuk NTT, supaya air tetap mengalir di sini. Tambah 20 unit lagi. Eksavator tambah lagi, juga alat power streasher untuk pengeringan hasil panen harus disiapkan. Bila perlu alat pengering combain yang besar sehingga habis panen, petani di sini bisa langsung tanam lagi. Saya juga minta untuk datangkan cold storage besar sehingga sayur-sayur petani tetap segar, tidak cepat layu,” pinta Syharul Yasin Limpo kepada Dirjen Tanaman Pangan.
Menteri Syahrul Yasin Limpo berharap dukungan Kementan ini dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian di NTT. Pemerintah daerah dapat menggandeng pihak perbankan untuk mengembangkan pertanian masyarakat. Diharapkan dari satu hektare lahan di NTT dapat memproduksi 5 ton jagung.
“Lima ton per hektare itu berarti kali harga jagung 1 kg sekitar 3.000 sama dengan Rp15 juta. Kalau secara manual, petani mungkin hanya bisa kerja lahan 1 sampai 2 hektare, namun dengan traktor, kita bisa kerja 4 sampai 8 hektare sehari,” ungkap dia.
Menurut dia, jika punya lahan 4 hektare saja berarti bisa dapat Rp60 juta dalam 3 bulan. Taruhlah kita bisa terima bersih sekitar 10 juta per bulan dari hasil jagung. Jadi tidak mungkin ada orang miskin lagi kalau seperti ini. Saya harap seratus hari lagi, saya bisa ke sini lagi untuk panen jagung di lahan yang besar ini,” ungkap dia.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, mengapresiasi kunjungan Menteri Pertanian. Walaupun masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun berani untuk melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Indonesia termasuk di NTT.
“Kalau janji eksavator dari pak Dirjen bisa terealisasi tentu sangat baik karena tanah NTT ini punya struktur batu bertanah, bukan tanah berbatu, dengan alat ini, kami bisa ambil batunya dan lahan-lahan kering kami bisa kelola semuanya,” tambah gubernur.
Lebih lanjut dia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTT untuk menanam lahan-lahan yang kosong dengan dukungan sistem pengairan yang cukup, yang diharapkan bisa melakukan panen dua tahun sekali.
“Panen dua tahun ini merupakan satu transformasi budaya tanam khusus untuk Timor dan Sumba. Kalau di Flores sudah biasa tanam dua kali setahun. Kunjungan pak menteri ini memberikan energi positif dan semangat baru bagi kami dalam memajukan pertanian sebagai rantai pasok utama untuk mendukung Pariwisata yang menjadi prime mover ekonomi NTT,” kata dia.
Sebelumnya, bertempat di halaman Kantor Dinas Pertanian (Distan) NTT, Menteri Pertanian memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat 43 unit dan eksavator 1 unit, semen baku 11.845 dosis dan SN2 cair 15.795 liter.
Kemudian penyerahan bantuan dari Kementan untuk penanganan virus African Swine Fever (ASF) atau Flu babi Afrika yang menyerang ternak babi di NTT serta bantuan sembako bagi masyarakat. Mentan didampingi Gubernur NTT juga sempat mengunjungi Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di kompleks dinas pertanian NTT. ***(Biro Humas NTT/t/Syarif ab/WN)