LEMBATA: WARTA NUSANTARA– Pemerintah Kabupaten Lembata, akan segera menyurati Pemerintah Provinsi NTT, untuk memberikan perhatian khusus kepada Kapal ASDP tujuan Kupang ke Lembata.
Pasalnya, dalam beberapa trayek Kapal ASDP dari Kupang ke Lembata dua pekan ini, telah mengangkut sejumlah penumpang yang tidak sesuai manifes yang diterima Pemkab Lembata. Sementara, Pemkab Lembata sedang melakukan pengawasan ketat, terhadap penyebaran virus Covid-19.
Seperti yang terjadi beberapa hari kemarin. ASDP KM. Ileape telah mengangkut 20 penumpang dari Kupang ke Lembata. Dan sesuai laporan manifest hanya 8 (delapan) penumpang. Sehingga Pemkab Lembata pulangkan para penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest tersebut.
“Saya akan surati Pemprov NTT untuk menjadi perhatian khusus. Kapal Fery ini mengangkut penumpang lebih dan tidak sesuai dengan laporan manifest. Kita minta penumpang yang tidak terdaftar dalam laporan manifest itu, harus dibawa pulang ke Kupang,”kata Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Jumat (5/6).
Menurut Bupati Sunur, Pemkab Lembata tetap pada prinsip, sesuai dengan penegasan dalam Sudat Edaran Perintah Lembata.
Dikatakanya, meskipun kadatangan para penumpang ini, disetujui oleh Gugus Tugas Provinsi NTT, tetapi harusnya ada penyampaian kepada pihak Pemerintah Kabupaten Lembata.
Katanya, ada juga langkah koordinasi yang dilakukan, tetapi adanya penambahan penumpang dan lain sebagainya, tidak disampaikan kepada Pemkab Lembata.
“Kita berharap agar manajemen ASDP jangan sampai menyusahkan masyarakat. Manajemen ASDP paling tidak harus bisa mengikuti petunjuk pemerintah. Resikonya ada pada penumpang. Ketika kita tetap pertahankan untuk penumpang dikembalikan ke Kupang, maka masyarakat pasti merasa dirugikan,”ungkap Bupati Sunur.
Lanjut Bupati Sunur, sikap penegasan aturan yang diterapkan Pemerintah Lembata, bertujuan untuk penanganan pencegahan Covid-19. Ini adalah skema strategis yang dibangun untuk menangani Covid-19.
“Mungkin di daerah lain itu strateginya dari Low ke high tetapi kalau di Kabupaten Lembata kita pakai strategi High ke Low. Sehingga penanganan kita dengan daerah lain itu berbeda. Lebih baik kita tangani dari tinggi supaya kita kasih kendor terus sampai ke nol, Sehingga terlihat penanganan kita memang berbeda dengan daerah lain,”jelas Bupati Sunur.
“Pencegahan itu bukan tunggu ada dulu baru kita lakukan pencegahan. Pencegahan itu harus dimulai dari yang tidak ada. Untuk itu mari kita jaga supaya Kabupeten Lembata tetap nol,”tambahnya.
Bupati Sunur mengatakan, Lembata harus tetap waspada karena jika semakin banyak pasien yang dilakukan penindakan, akan semakin banyak membutuhkan anggaran.
“Kita di Lembata sekarang harus jaga keseimbangan karena ini belum puncaknya. Kita berharap di NTT pasiennya jangan meningkat. Kalau masih ada peningkatan korban Covid-19, maka tugas kita adalah harus menjaga wilayah Lembata dengan baik,” ungkap Bupati Sunur.. (Antt/Chelle/WN-02)
Komisi II DPR RI : Pelantikan Kepala Daerah 6 Februari 2025
Komisi II DPR RI Sepakat Pelantikan Kepala Daerah Tak Bersengketa 6 Februari 2025 JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM--Komisi II DPR RI Komisi...
Read more