LEMBATA: WARTA NUSANTARA-, Pembagian paket sembako merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan kepada masyarakat Lembata yang terdampak Covid-19 dari anggota DPR RI, Melki Laka Lena yang bekerjasama dengan Jamsostek dalam program Sapa Asyik. Demikian penyampaian Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, S.T, M.T saat membagi paket sambako di Aula Kator Desa Waijarang Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata pada, Rabu (10/6/20).
“Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan dari Bapak Melki Laka Lena kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Meskipun beliau bukan wilayah pemilihannya disini, tetapi kepedulian beliau kepada masyarakat Lembata yang merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur”, tutur Sunur.
“Ini bantuan tidak banyak, yang penting bisa membantu. Mungkin sekali masak saja sudah habis, paling tidak ini bisa memberikan tambahan suplai bahan makanan yang bapak/ibu miliki”, ungkapnya.
Tambahnya, bantuan sembako ini, tidak hanya di kecamatan Nubatukan, tapi sebelumnya juga sudah disalurkan kepada Kecamatan Omesuri di Desa Balauring, Kecamatan Nagawutung di Desa Lolong. Sedangkan di Kecamatan Nubatukan tidak hanya di Desa Waijarag saja, di Kelurahan-kelurhan yang ada di kecamatan Nubatukan juga sudah disalurkan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Sunur berpesan agar seluruh masyarakat dapat membantu pemerintah menjaga Kabupaten Lembata ini tetap berada dalam daftar daerah yang tidak terkonfirmasi Covid-19. Serta selalu mengikuti himbau pemerintah.
“Kabupaten kita ini masuk di zona hijau. Untuk itu, kita harus bekerja dan berjaga bersama-sama agar daerah kita benar-benar terbebas Covid-19”, tegas Sunur.
Tambah Sunur, di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 105 orang yang positif Covid-19 dan 1 orang meninggal. “Hal ini jangan dianggap reme, karena hingga sekarang belum ada obatnya”, tegas Sunur.
Lebih lanjut Sunur, Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Trasmisi Lokal ini paling berbahaya. Kita tidak tau apakah mereka sehat atau tidak. Untuk itu, saya minta kita masing-masing selalu menjaga diri, yang di mulai dari dalam diri kita dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Ina/Ama bayangkan saja jika satu orang sakit covid tanpa gejala dan diikuti dengan sakit yang lain misalnya, jantung, ginjal, asma dan sakit kronis lainnya, biayanya itu bukan sedikit. Perdua Minggu saja 105 juta, kalau punya penyakit yang lain 110 juta untuk satu orang. Maka biaya yang disiapkan diatas 100 juta, hingga sembuh”, jelas Sunur.
Tambahnya, dalam penerapan hidup dengan tatanan baru atau back to normal pasca covid-19. Berbagai kebijakan diambil oleh setiap daerah untuk mempercepat pencegahan penyebaran covid-19 di wilayahnya masing-masing.
“Kabupaten Rote Ndao membayar denda uang sebesar 50-250 ribu, jika tidak menerapkan protokol kesehatan. Untuk di Kabupaten Lembata kita tindak tegas jika para pedagang atau pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker akan disuruh pulang”, tegas Sunur.
Lanjutnya, Bantua Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), direncanakan akan diperpanjang hingga bulan September mendatang. Oleh karena itu kita menunggu hingga ada informasi resmi dari Kementrian Desa baru kita realisasikan. Oleh karena itu, kepala desa diminta untuk mendepositokan anggarana desa untuk BLT ini.
“Jumlah uang yang nanti diterima pun berbeda dengan tahap 1 s/d tahap 3. sebesar 300 ribu, bukan 600 ribu lagi, dan kepada desa harus menyisihkan anggarannya,” tegas Sunur.
Lanjut Sunur, Sementara itu untuk Bantuan Sosial Tunai (BST), sudah ada rekomendasi dari Kementrian Sosial bahwa penyaluran BST diperpanjang hingga bulan Desember 2020 mendatang.
“Saya yakin kemungkian bisa saja penyaluran BST dan BLT sama hingga Desember mendatang. Tapi kita tetap menunggu hingga ada keputusan resmi dari Kementerian”, tandas Sunur.
Dipengujung sambutan Bupati Sunur meminta agar seluruh masyarakat menjaga kesehatan dan tanamkan disiplin diri terhadap protokol kesehatan di rumah maupun di masyarakat. Penerapan itu dengan cara selalu menggunakan masker, selalu cuci tangan dan jaga jarak.
Tambahnya, segala bantuan yang diterima dapat digunakan dengan baik-baiknya dengan mengutamakan kebutuhan kesehatan dan makanan, tutup Sunur.
Sementara itu, Camat Nubatukan Ibu Anastasia Barabaje mengatakan, ucapan terima kasih kepada Bapak Melki Laka Lena, Direktur Jamsostek, Bapak Bupati Lembata. Karena kepedulian dan rasa kekeluargaan yang membantu masyarakat di desa Waijarang dan Kelurahan-keluran di wilayah Nubatukan yang terkena dampak covid-19, ungkap Anastasia.
Tambahnya, penyaluran BLT di desa Waijarang merupakan desa pertama di kecamatan Nubatukan yang telah menyalurkan BLT hingga tahap 3 ini. Semuanha berkat kerja keras kita semua terutama aparat desa dan masyarakat desa Waijarang sendiri, ungkap Anastasia.
Dalam kegaiatan ini, Bupati Lembata di dampingi oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Lembata, Yuni Damayanti, SE, Kadis Kominfo Markus Labi, S.Sos, Kadis Pariwisata Apolinaris Mayan, S.Pd, Plt Kadis Pendudukan dan Catatan Sipil, Sprianus Meruk, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Petrus Demon dan Kepala Desa Waijarang Wim Wolor.
Perlu diketahui bahwa penyaluran sembako ini, dilakukan dengan tetap menerpakan protokol kesehatan, dengan melakukan pengukuran suhu tubuh kepada setiap masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut tanpa kecuali. Mewajibkan semua menggunakan masker dan duduk dengan jarak yang ditata kurang lebih 1 meter. (Tim Kominfo Lembata/WN)