LEMBATA: WARTA-NUSANTARA.COM- Pada hari ini, kita melaunching beberapa armada transportasi laut , darat yang menjadi strateg i dan pemicuh awal Peningkatan PAD Lembata menuju hidup baru selama pandemi Covid-19. Lembata menjadi kabupaten pertama yang telah kembali memikirkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)..
Demikian penegasan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, S..T, M.T saat melakukan peluncuran angkutan pariwisata yang ditandai dengan pemotongan pita balon di pelataran pelabuhan Laut Lewoleba pada, Minggu (14/6/2020).
Bupati Sunur mengatkan Pemerintah Kabupaten Lembata meluncurkan angkutan pariwisata untuk memudahkan masyarakat lokal dan wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Lembata, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lebih lanjut Sunur mengatakan, peluncuran beberapa armada transportasi laut dan darat yang akan melayani rute menuju tempat-tempat destinasi wisata tersebut guna meningkatan PAD yang hilang semenjak Covid-19 melanda Indonesia. Diakuinya bahwa peningkatan PAD tidak maksimal 100%, tetapi kita harus secepatnya bangkit agar tidak berpengaruh pada kegiatan-kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan lainya, ungkap Sunur.
Tambahnya, armada trayek yang ada saat ini untuk transportasi darat mulai dari Desa Bour Bukit Cinta – Desa Waipukang dan Desa Dikesare pulang pergi (PP). Armada laut trayek yang akan diberlakukan sebagai berikut: KM. Katamaran melayani rute, Lewoleba menuju Pulau Siput Awololong PP, KM. Benawa Nusantara 109 akan melayani rute Lembata – Adonara (Waiwuring) – Solor (Menanga) PP, serta Kapal Pinisi Aku Lembata melayani, Lembata- Maumere- Nagekeo (Riung) dan Labuan Bajo PP.
Sambung Sunur, bahwa tahun ini juga Pemda Lembata mendapat bantuan satu unit kapal Pinisi lagi dari Kementerian Pariwisata yang akan digunakan dengan tujuan Kabupaten Lembata – Pulau Sumba dan Labuan Bajo.
“Tahun ini kita mendapat Bantuan kapal Pinisi dari Kementerian Pariwisata yang akan kita gunakan untuk rute pelayaran Pulau Sumba – Labuan Bajo dan Lembata. Kita rencana keliling semua. Mudah-mudahan tahun ini dapat direalisasikan, ungkapnya.
Lanjut Sunur, dengan hasil kerja keras kita mempertahankan Lembata tetap berada di zona hijau sesuai apa yang dirilis oleh Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu sehingga Kabupaten Lembata mendapat insentif. “Kita dapat meminta apa yang kemarin belum dapat dilakukan atau direalisasikan”, tutur Ketua Partai Golkar Lembata itu.
Sambungnya, ini merupakan perjalanan sejarah kabupaten Lembata, biarkan Lewotana/Leu’auq Lembata yang menulisnya. “Kita harus tetap berbuat baik untuk Lewotana yang kita cintai ini, sehingga apa yang dituangkan dalam RPJMD dapat terjawab” tutur Sunur.
Diakhir sambutannya Bupati dua periode itu meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan perhubungan mengelola dan menjaganya dengan baik. Tetap mengutamakan keselamatan yang paling terpenting dan khusus pelayaran jarak dekat agar tidak menciptakan persaingan usaha dengan kapal-kapal kecil milik rakyat yang selama ini telah beroperasi.
“Kita bukan mengejar uangnya tetapi kenyamanan dan keselamatan itu yang harus kalian utamakan. Karena kapal-kapal kecil milik masyarakat tidak dilengkapi dengan alat keselamatan”, harap Sunur.
Hari ini juga tambah Sunur, kita akan mencoba penyebaran jarak dekat menggunakan kapal Pinisi Aku Lembata, dengan tujuan Pantai Wisata Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. “Kita pasti bertanya mengapa harus ke Adonara.? karena secara garis sejarah Lembata dan Adonara tidak bisa terpisahkan.
“Lembata dan Adonara meskipun secara asmistratif berbeda, akan tetapi hubungan kekeluargaan yang diwarisi oleh luluhur harus tetap di jaga”, tutur Sunur.
Tambahnya, ini bukan kunjungan kerja, tapi ini silahturahmi kekeluargaan, dan melepas lelah semua beban pekerjaan yang telah beberapa bulan kita lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lembata. “Saya mengajak para pimpinan OPD ini, untuk bersantai-santai sejenak dengan rutinitas pekerjaan yang berat selama masa pandemi Covid-19. Kita harus tetap menjaga Kabupaten Lembata yang kita cintai ini agar tetap berada dalam zona hijau”, tutup Sunur.
Sementara itu Plt. Kadis Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan Kabupaten Lembata Ir. Petrus Bote Leny melaporkan, armada transportasi laut dan darat yang dilaunching pada hari ini khusunya pada tarnsportasi pariwisata sebanyak 6 unit Mini Bus dan 3 Unit Kapal. Armada transportasi ini terbagi dalam rute trayek sebagai berikut: 6 unit Mini Bus dengan rute, Pasar Timur Lewoleba, Kecamtan Ile Ape timur tempat wisata Pantai Wewa Belen, Desa Dikesare tempat wisataLewolein dan Desa Bour tempat wisata Bukit Cinta dan Bukit Doa .
Lanjut Bote, untuk 3 unit Kapal dengan rute trayek KM. Katamaran Lewoleba- Pulau Siput (Awololong); KM. Banawa Nusantara 109 Lembata – Adonara (Waiwuring) – Solor (Menanga); Kapal Pinisi Aku Lembata dengan trayek Lembata – Maumere – Nagekeo (Riung) – Labuan Bajo PP.
Tambahnya, Pemda Lembata memiliki armada yang sangat memadai dalam kaitannya dengan angkutan pariwisata ini. Namun disisi lain kesiap siagaan SDM kita masih sangat minim dan jauh dari harapan kita.
“Saya sedikit memberikan gambaran terkait jumlah personil yang akan dipekerjakan pada 3 Armada laut ini yakni; Kapal Pinisi Aku Lembata minimal 10 orang, yang terdiri dari Kapten, ABK, Masinis totalnya 10 orang. KM. Benawa Nusantara 109, minimal 5 orang dan untuk KM. Katamaran Minimalm 3 orang”, tutur Bote.
Diakhir laporannya, Bote Meminta agar Bapak Bupati Sunur dapat merestui permohonannya untuk menyerahkan pengelolan manajemen pariwisata kepada pihak ketiga, karena masih minimnya SDM saat ini. Selain itu, Bote berharap agar Dinas Pekerjaaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan dapat secara mandiri mengelola manajemen perhubungan agar lebih fokus dalam peningkatan PAD, tutup Bote.
Hadir dalam kegitan itu Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, A.P. M.T, Asiten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Frans Emi Langodai, Dandramil, Danposal, Ketua TP. PKK Kabupaten Yuni Damayanti, para kepala OPD , Camat Nubatukan dan Camat Nagawutung. (Tim Kominfo Lembata/WARTA-NUSANTARA.COM)