LEMBATA: WARTA-NUSANTARA.COM- Peran pers, media massa baik cetak elektronik maupun media sosial, serta media online berperan penting. Betapa tidak. Pers sebagai pilar demokrasi dan menjadi jembatan komunikasi publik mempunyai daya ungkit yang kuat untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Lembata . Karena tingkat partisipasi pemilih pada dua Pemilu sebelumnya diatas 80 persen, turun drastis pada Pemilu Tahun 2019 menjadi 79, 81 persen. Jika Pilkada Lembata jadi diselenggarakan pada tahun 2022, maka partisipasi pemilih mesti ditingkatkan. Solusinya, peran pers menjadi pilihan mendorong peningkatan kesadaran pemilih melalui sosialisasi media sosial. Tidak bisa lagi mengandalkan sosialisasi lewat tatap muka dengan masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Demikian benang merah intisari hasil diskusi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lembata dengan para Jurnalis, Selasa, (30/6/2020), di Kantor KPU lewoleba, Kabupaten Lembata. Diskusi bernuansa kemitraan ini, menarik, dibawah tajuk, “Peran Pers Dalam Mendorong Partisipasi Pemilih”. Sejumlah narasumber dari KPU Lembata tampil menyajikan materi sesuai devisi yang dipimpinnya.
Ketua KPU Lembata, Elias Keluli Making, yang juga Ketua Devisi Logistik, Umum, Keuangan dan Rumah Tangga tampil sebagai pembicara utama. Bernabas Hapundima Marak, Anggota KPU yang juga Ketua Devisi Teknis tampil sebagai moderator memimpin jalannya diskusi. Pembicara lainnya, Petrus Payong, Anggota KPU dan Ketua Devisi Program dan Data, Idris Beda, Anggota KPU dan Ketua Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, HermanusHeron Tadon, Anggota KPU, Dan Ketua Devisi Hukum juga tampil menyajikan materi. Sementara itu, Sekretaris KPU Lembata, Jeremia Elia David Luasa, pejabat baru yang menggantikan Elmandiri juga angkat biacara soal teknis pelaksanaan program dan administrasi KPU Lembata.
Elias Keluli Making, yang juga mantan wartawan, ketika membuka diskusi mengatakan, peran pers menjadi amat penting. Karena berdasarkan tugas mulia yang diembannya, Pers menjadi jembatan komunikasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. “Peran Pers amat penting. Semua informasi, data dan fakta dapat dengan cepat dipublikasikan kepada masyarakat sebagai pendidikan politik dan mendorong kesadaran masyarakat pemilih menggunakan hak pilihnya. Selain peran pers sebagai jembatan informasi, juga berperan membangun demokrasi,” ungkap Elias Keluli Making.
Menurut Yogi Making, demikian ia biasa disapa, kiprah sukses atau gagalnya pelaksanaan tugas KPU Lembata juga sangat tergantung peran media melakukan kontrol sosial kepada KPU . Dengan demikian, KPU akan memperbaiki citra dan kinerja kerjanya ke depan menghadapi hajatan besar Pilkada tahun 2022 mendatang, dimana UU tentang Pemilu tengah dibahas oleh DPR RI. Diharapkan, pada Pemilu mendatang, tinggat partisipasi pemilih semakin meningkat karena peran pers semakin baik dan profesional.
Diskusi menjadi menarik karena narasumber masing-masing, Petrus Payong, Idris Beda, Hermanus Haron Tadon dan Bernabas Marak, sependapat bahwa tingkat partisipasi masyarakat pemilih pada Pemilu sebelumnya cukup tinggi. Namun kini tingkat partisipasi pemilih turun drastis, meski masih diatas prosentase nasional. Dikatakan, faktor turunnya partisipasi pemilih juga disebabkan berbagai faktor. Persoalan data penduduk dan pemilih kadang simpang siur. Bahkan orang yang sudah meninggal saja masih terdata dari pemilu ke pemilu. Karena itu, akurasi data pemilih dan update pemilih menjadi tugas pemerintah untuk terus diperbaharui. ***(WN 01-02).**