LARANTUKA: WARTA-NUSANTARA.COM- Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH. mengingatkan para kader Perhimpunanan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang St. Agustinus Larantuka untuk senantiasa memiliki apa yang dia sebut sebagai 3 (tiga) kemampuan utama. Kemampuan-kemampuan dimaksud adalah kemampuan untuk melihat serta merasakan setiap perubahan situasi yang terjadi ditengah masyarakat, kemampuan untuk melakukan kajian-kajian guna menghasilkan ide-ide kreatif yang bermanfaat, dan kemampuan untuk melaksanakan setiap hasil kajian yang telah dibuat.
“Selain memiliki tiga benang merah, yaitu intelektualitas, religiositas, dan fraternitas kader PMKRI juga dituntut untuk memiliki untuk memiliki 3 kemampuan dalam rangka memperkuat jati diri apabila nanti terjun langsung dan dipercayakan sebagai pemimpin ditengah masyarakat. PMKRI tidak sedang mempersiapkan pejabat, tapi mempersiapkan calon pemimpin masa depan. Karena itu pergunakan baik-baik setiap kesempatan yang ada di PMKRI untuk belajar dan dan terus belajar”.
Hal itu dikatakan Wabup Agus Boli, salah satu Pendiri PMKRI Cabang St. Agustinus Larantuka itu saat memberi sambutannya dalam rangka pembukaan Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) ii PMKRI Cabang St. Agustinus Larantuka pada Jumat, (3/7) petang di Sekretariat PMKRI di Kelurahan Lewolere, Larantuka . Hadir pula dalam kesempatan itu sejumlah alumni PMKRI yang berasal dari berbagai cabang PMKRI di Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan Wabup Agus, bahwa jika nanti terjun sebagai pemimpin di masyarakat , setiap kader PMKRI harus sudah benar-benar siap sebagai agen perubahan. Karena PMKRI menurutnya, adalah organisasi kader yang mempersiapkan calon-calon pemimpin baru ke depan . Oleh karena itu, politisi Partai Gerindra itu meminta seluruh kader PMKRI Larantuka untuk senantiasa mempersiapkan diri secara baik antara lain dengan mengikuti serta terlibat dalam berbagai dinamika kemasyarakatan saat ini.
“PMKRI harus mampu melakukan kajian-kajian untuk menghasilkan ide-ide kreatif sebagai orang muda,” pintanya. Pada kesempatan itu, Wabup Agus juga bernostalgia dengan menceritakan kembali bagaimana proses yang dilakukannya dengan sejumlah kader PMKRI Kupang ketika itu untuk mempersiapkan pembentukan PMKRI Larantuka. Diceritakannya bahwa proses awal tersebut memang tidak gampang,karena ketika itu di Larantuka hanya ada satu kampus ,dengan jumlah mahasiswanya yang tidak terlalu banyak.
“Tapi jika dia sudah bertumbuh, lalu berbuah dan beranak-pinak. Begitu seterusnya dan seterusnya”,. katanya memberi motivasi. Sebelumnya, Rofinus Baga Kabelen, (Alumni PMKRI Cabang Makassar) yang didaulat berbicara mewakili alumni juga mengingatkan bahwa walau PMKRI Cabang Larantuka merupakan cabang yang masih kecil dari sisi usia , namun para kader PMKRI Larantuka tidak merasa kecil. Karena menurutnya, sebagai organisasi kader ukuran besar kecil itu hanya bisa ditakar melalui sumbangsih apa yang mampu dibagiakan kepada masyarakat, paling tidak bagi masyarakat di sekitar sini.
“Di Larantuka ini ada banyak alumni yang tadinya dibina di berbagai cabang PMKRI di seluruh Indonesia. Dari mereka kalian bisa belajar dan menimba. Jika ada rasa hidup enggan mati tak mau itu biasa. Itu adalah dinamika dari sebuah proses yang harus dirasakan sebagai motivasi untuk menghasilkan nurani serta nalar yang baik sebagai kader gereja”, kata Politisi Partai PAN yang juga Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Flores Timur.
RUAC itu direncanakan berlangsung selama 3 hari hingga hari minggu, (5/7). Selain akan membahas Anggaran Rumah Tangga (ART) Cabang RUAC ini juga telah mengagendakan beberapa diantaranya Pemilihan Ketua DPC Periode 2020-2021 . Presidium DPC saat ini Marselinus Atapukan sebelumnya mengatakan bahwa salah satu dari 3 benang merah PMKRI yang belum dapat dilaksanakan secara maksimal oleh Cabang Larantuka adalah dalam bidang kemahasiswaan . Hal itu, menurutnya, karena dinamika kampus masih dirasakan sangat terbatas untuk mengasah kreativitas mahasiswa yang ada. ***(PIA).**
Laporan WN, Peren Lamanepa