: LARANTUKA: WARTA-NUSANTARA.COM- – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Flores Timur dengan agenda pertama tanam perdana secara simbolis jagung program TJPS di desa Konga, Kecamatan Titehena, Senin (27/7/2020).Desa Konga merupakan lumbung pangan bagi Kabupaten Flores Timur, yang juga terkenal dengan lahan sawah Konga.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan kerjanya menyapa warga Flores Timur serta melanjutkan amanat presiden untuk semua daerah agar dapat menjawab tantangan apabila terjadi kelaparan.
“Pa Bupati dan masyarakat di Titehena yang saya kasihi. Di tengah situasi covid ini, presiden memberikan amanat bahkan perintah untuk semuaa daerah agar memantau dan mampu menjawab tantangan apabila terjadi kelaparan secara luar biasa di dunia ini” ungkap Gubernur Viktor.
Dalam sambutannya Gubernur NTT mengatakan Pemerintah pusat telah memberikan instruksi untuk Gubernur maupun para Bupati agar mampu memantau anggaran-anggaran itu untuk kepentingan pemberdayaan rakyat.
“Kita tahu kalau terjadi kelaparan hebat, kita yang saat ini masih ambil beras dari Jawa, beras lama-lama suatu saat tidak ada lagi. Kita harus hidup dengan diri kita sendiri. Kalau covid berlanjut sampai 2021, maka orang tidak bisa kerja, maka mereka cenderung beli dari daerah lain. NTT kalau tidak dimulai dari sekarang, sudah tidak ada beras, sudah tidak ada jagung. Maka pada saat kita butuhkan sudah tidak ada lagi. Maka kita mati bukan karena covid tetapi kita mati karena kelaparan. Itu yang tidak boleh” terangnya.
Menurut Gubernur Viktor pemerintah NTT sedang mendorong program tanam jagung panen sapi. “Tahun depan 1000 hektre, makin besar makin semangat Gubernurnya. Sehingga ada apa-apa nusa tenggaara timur tidak mungkin kelaparan, ada apa-apa ntt sudah siap dengan makanan”, ungkap Gubernur NTT.
“Kedepan saya sebagai gubernur Nusa Tenggara Timur mendesain peternakan Nusa Tenggara Timur itu, sapinya, sapi yang bagus. Sapi modern, Sapi yang dipegang oleh petani satu ekor bisa satu miliar rupiah. Sapinya sapi besar, tidak ada sapi stunting. sapi yang besar, sapi yang seribu kilo semua. Sapi kedepan 700 kilo-1000 kilo. Ini mimpi kita. Karena itu, kita siapkan pakan yang bagus yakni dari batang jagung, batang padi yang selalu kita bakar tiap tahun. Karena itu kita sinergikan dia tidak terpisah. Sehingga NTT terkenal sebagai Provinsi ternak”, ungkap Gubernur Viktor.
“Saya percaya di bawah pemerintahan dua orang muda di Flores Timur ini, saya yakin seluruh air akan di data tahun depan. Jadi pak Bupati, ini kan 2022 keluar lagi, belum tentu terpilih, tapi kalau kerja mati-matian pasti orang ingat nama. Kalau kita kerja sungguh-sungguh tugas kita 5 tahun. 5 tahun, 5 tahun itu harus kerja mati-matian. Karena hanya 5 tahun. Tapi urusan kita 5 tahun itu harus mampu kita buat orang melihat masa depan. Jangan sudah lima tahun itu orang tidak rasa. Ini ada tidak, itu tidak laku pemimpin itu.” Jelas Viktor.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengatakan kita harus bekerja seperti budak makan seperti raja, bukan bekerja seperti raja makan seperti budak.” Tegasnya. Setelah itu, Gubernur bersama rombongan melakukakan acara tanam perdana di salah satu petak yang telah disediakan warga setempat.
Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon dalam sambutannya mengucapakan terima kasih atas kunjungan Gubernur NTT DI Flores Timur.
“Hari ini, kita berada di desa Konga, Kecamatan Titehena. Sedari dulu kabupaten flores Timur memiliki beberapa kawasan persawahan. Kawasan persawahan yang terbesar di Flotim ada di sebelah sana dalam wilayah ini. Dan luasnya sekitar 200-an hektare. Di kecamatan ini, ketika tanggal 15 Mei tahun lalu, saya pernah datakan kepada pa gub, kami melaunching suatu gerakan yakni menymbut misi selamatkan tanaman rakyat petani di kecamatan Titehena membuat membuat program inovasi, mereka sebut dengan revolusi pertanian kecamatan titehena.” Jelas Bupati Flotim, disambut dengan tepuk tangan masyrakat” ungkap Bupati Hadjon dalam sambutannya.
Lebih jauh, Bupati Flotim mengatakan bahwa dengan gerakan revolusi pertanian Kecamatan Titehena, pada musim tanam Oktober-Maret 2019/2020, kami menanami jagung seluas 600 ha (hektare). Dari 600 hektare itu, kemarin produksi yang dihasilkan mencapai 5.400 ton. Saya cek di peternakan di samping, ketika launcing, saya bilang tidak perlu beli jagung dari luar. Memang jagung dari luar itu lebih murah, saya bilang harus beli di Flotim dan harga paling murah 4000 rupiah/kilogram untuk jagung titi. Dan sampai hari untuk peternakan itu, sudah membelanjakan uangnya 48 ratus juta rupiah untuk kecaamatan ini.
Bupati Fotim lebih jauh menyentil tentang program apa itu tanam jagung panen sapi. “Maksudnya tanam jagung, kita produksi jagung, hasil dari jagung sebagiannya kita beli sapi. Setuju petani di daerah?” Setuju ! jawab masyarakat serentak. Jumlah sapi yang ada di kabupaten Flores Timur 4500 ekor. Dengan program ini jumlah sapi yang ada di Kabupaten Flores Timur semakin meningkat.*** (*/Yurgo Purab/VT/WN-02).**