PAPUA, WARTA NUSANTARA– seorang anak di Asiki, Kabupaten Boven Digoel-Papua, Oktovianus Warip Betere (16) diduga dianiaya oknum anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) 561 Caraka Yudha Kodam Brawijaya yang bertugas di Asiki.
Direktur SKP Keuskupan Agung Merauke (KAME), Pastor Anselmus Amo, MSC ketika dihubungi melalui telpon selulernya membenarkan kejadian dimaksud. “Saya sudah melakukan komunikasi dengan Pastor Paroki Asiki, Pastor Yakob dan benar ada dugaan kekerasan dilakukan oknum anggota Satgas Pamtas 561 yang bertugas di Asiki terhadap Oktovianus,” ujarnya.
Dari laporan Pastor Paroki Asiki, penganiayaan terjadi siang hari di pos Satgas pada Jumat 25 Juli 2020. Lalu korban diduga tewas di pos setelah dianiaya. Karena saat dibawa ke klinik Asiki dan dilakukan pemeriksaan, telah meninggal dunia.
“Pastor Paroki Asik menyampaikan kemungkinaan ada warga melapor ke anggota Satgas Pamtas 561 kalau korban diduga mencuri. Jadi awal cerita seperti demikian. Hanya tidak diketahui apa yang dicuri,” ungkapnya.
Menerima laporan itu, lanjut Pastor Amo, anggota Satgas datang ke pasar Asiki sekaligus mencari korban yang kebetulan ada disitu. “Betul anak itu (korban) sempat melarikan diri, namun dikejar dan ditangkap. Selanjutnya dianiaya, lalu dinaikkan ke atas mobil dan dibawa ke pos Satgas,” ujarnya.
Setelah dibawa ke pos Satgas, dipukul lagi hingga meninggal dunia. Setelah itu baru dibawa ke klinik Asiki guna diperiksa. “Betul ada kekerasan di beberapa bagian tubuhnya sesuai hasil visum,” katanya.
“Tidak tahu oknum anggota Satgas memukul dengan cara bagaimana hingga korban meninggal dunia. Saya pun tidak tahu berapa orang oknum anggota memukul korban,” ujarnya.
Pastor kelahiran Kedang, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu meminta agar perlu ditelusuri lebih jauh, sehingga menjadi jelas. Karena masyarakat Asiki tak menerima kematian korban.
Kasus kematian korban, tegasnya, harus diusut tuntas dan pelakunya diproses hukum. “Kami ada tim SKP di Asiki dan nanti akan menelusuru lebih lanjut tewasnya korban,” ungkapnya.
Secara terpisah Kapenrem 174/ATW, Mayor (inf) Suko Raharjo melalui telpon selulernya mengaku, tim iinvestigasi dari Korem 174/ATW yang dipimpin Kasrem telah ke Asiki kemarin Sabtu (25/7/2020).
Sejauh ini belum ada laporan dari sana. Karena tim masih terus melakukan investigasi lebih lanjut.
Ditanya apakah benar korban dianiaya di pos Satgas Asiki hingga meninggal, Kapenrem membantahnya. “Tidak benar, korban baru meninggal di Puskesmas Asiki,” katanya. (WN-kobun)