MAKASSAR: WARTA-NUSANTARA.COM – “Harapan literasi ini dapat memajukan SDM (sumber daya manusia) kedepannya, selain daripada itu, literasi ini dapat menjadi icon untuk memajukan desa dalam buda baca, menulis dan mengkaji lebih dalam, sebab dengan buku kita dapat membuka cakrawala dunia.” Kata Pirman Sagena. Selasa 28/7/2020.
Literasi adalah salah satu tugas perkembangan generasi dalam menangkap dan mengenal dunia dari sisi lebih luas artinya keterbatasan finansial bukan penghalang untuk mengenal lebih jauh seantero jagat ini dengan harus mengunjungi nya, apalagi sebelum diberlakukannya new normal, dirumahaja membuat penghasilan menipis dan ini tidak berbanding dengan banyaknya kebutuhan.
Gamara baca adalah ide mahasiswa desa tampo untuk membudayakan literasi yang menjadikan masyarakat tanpa terkecuali menjadi objek di mana alasan berdirinya lapak baca ini, dengan harapan menciptakan generasi, cerdas, visioner, dan ahli dalam berbagai disiplin ilmu yang diminati. Sehingga mampu mengstabilkan negaranya dari ketertinggalan membaca dan ketertinggalan lainnya.
Gamara baca Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang hadir memberikan fasilitas membaca bagi semua kalangan, memberi akses masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan dunia literasi. Bukan sebagai rutinitas yang mengungkung, tetapi menciptakan literasi di dalam dunia bermain.
Di gamara baca juga menyediakan buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa tampo seperti buku Agama, pertanian, sosial politik, ekonomi, sastra dan banyak buku anak-anak lainnya
Membuka lapak baca gratis dalam nuansa bermain adalah langkah tepat untuk membangkitkan Indonesia dari keterbelakangan budaya membacanya
Sedikit mengutip adagium dari bapak pendidik Indonesia
Ki Hajar Dewantara pernah berpendapat bahwa anak-anak adalah makhluk hidup yang memiliki kodrat masing-masing. Jika anak-anak memiliki kodrat tidak baik, maka tugas pendidiklah membantunya agar lebih baik.
Dengan perpustakaan Desa Tampolah, “literasi berdiri tegak seperti pendidik, membangun dunia bermain tanpa tuntutan kecerdasan sama rata di bidang yang sama”. Pungkas Wahyu.***(WN-WAN).**