LEMBATA: WARTA-NUSANTARA.COM-—Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pembangunan infrastruktur jalan ke kantong ekonomi amat penting sebagai urat nadi perekonomian dan tetap fokus dalam menggerakkan perekonomian khususnya dalam kondisi ancaman pandemi Covid-19. Viktor mengatakan harus ada gerakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat di antaranya dengan membangun branding pariwisata Lembata.
Hal itu di sampaikan Gubernur NTT dalam kunjungan kerjanya di desa Pasir Putih Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata, Selasa (28/7/2020).
Gubernur NTT juga menegaskan bahwa dalam situasi ekonomi negara mengalami depresi maka infestasi itu datang dari pemerintah dan di saat dunia sedang depresi dan lemah maka pemerintah harus mulai bergerak.
”Jadi tugas gubernur dan bupati bagaimana menggerakan roda perekonomian dari bawa lewat kekuatan – kekuatan keuangan daerah baik kabupaten maupun provinsi,” tandasnya.
Agar Indonesia tidak terjebak ressi dunia, kata VBL Presiden Jokowi meminta kepada seluruh bubernur dan bupati untuk segera mendesain pembangunan dan anggaranya agar refokusi kepada hal-hal yang penting untuk masyarakat bisa bertahan bahkan bisa bertumbuh.
”Nah kehadiran saya di sini untuk memastikan dengan baik apakah anggaran pemerintah Kabupaten Lembata sudah di terapkan sesuai dengan aturannya. Saya sepakat dan kalau masyarakat punya keinginan untuk itu kita dorong lanjut kesitu untuk mereka mandiri dan itu tujuan pemerintah dalam segala hal. Maka ini momentum kita untuk mendesain dan merangkaikan kembali penderitaan sekian lama mampu membuat mereka bertahan. Oleh karena itu saya ingin untuk Tahun 2021 yang akan datang seluruh OPD belum tentu ada OPD yang dapat anggaran. Itu tidak boleh, tapi yang fokus saja seperti, pertanian, peternakan yang itu saja dulu dan insfrastruktur untuk stimulus pembangunan yang lain istrahat tahan supaya kita fokus, ”tegas Gubernur NTT.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dalam sambutannya meminta bantuan Gubernur NTT untuk memperhatikan dan membangun infrstruktur jalan provinsi di daerah itu. Masih ada ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi belum tersentuh.
Menurut Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur ada kurang-lebih 18 km jalan kabupaten sepanjang pantai belum dikerjakan. Ini sangat muda untuk seorang Gubernur apalagi tipikal pak Viktor hanya batuk saja jadi, Nah supaya saya tidak lagi urus insfrastruktur jalan lewat pesisir pantai tetapi saya memotong jalur ke atas menuju pedalaman itu urusan saya sebagai bupati kita bagi. Yang mana bagian Provinsi dan mana bagian kabupaten dan mungkin juga atas bantuan pak gubernur bisa di kerjakan bersama-sama sebagai jalan strategi nasional,” kata Yentji Sunur dalam rapat Pamong Praja bersama gubernur dan forkopimda.
Yentji Sunur juga berterima kasih karena Lamalera merupakan brending destinasi Kabupaten Lembata sudah ditetapkan dalam perda, dan oleh provinsi juga, Lamalera merupakan bagian dari pariwisata Esteit untuk provinsi NTT. ” Dan Lembata juga merupakan badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo. Jadi fasilitas yang ada di sini masyarakat sudah merasakannya,” lanjut Sunur
Sementara urusan home stay lanjut Sunur jauh lagi Yentji Sunur diserahkan ke Pemda Lembata sedangkan Pemerintah Provinsi mengurus prasarana jalannya saja. Ini merupakan kebijakan penyangga. ***(VT-bata/WN-02).**