PAPUA, WARTA NUSANTARA– Sebuah speedboat dengan tujuh penumpang diantaranya Edo(awak) bersama enam penumpang diantaranya Farhan, Okta, Sendi, Adi, Thomas, dan Niko tujuan Torasi, Distrik Naukenjerai yang bergerak dari dermaga kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Merauke Rabu (29/7/2020) hilang kontak.
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke, Fajar Yuniarto dalam rilisnya yang diterima Jubi Kamis (30/7/2020) mebenarkannya. Kini tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Merauke, Badan Keamanan Laut (BAKAMLA), Satrol Lantamal XI, Pos Angkatan Laut Torasi serta Koramil Kondo disiagakan guna segera melakukan pencarian.
Dikatakan, speedboat dengan tujuh orang itu, bertolak dari dermaga kemarin pagi sekitar pukul 08.00 WP dan diperkirakan harus tiba di Torasi sekitar pukul 12.00 WP. Namun hingga malam hari, speedboat tak kunjung tiba disana.
Berdasarkan data dari Rendi selaku pemiliknya, speedboat menggunakan dua mesin tempel berwarna kuning itu di awaki oleh Edo dengan membawa enam penumpang.
“Pagi tadi pukul 06.00 WP, tim SAR gabungan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas Merauke , RIB Satrol Lantamal XI dan speedboat masyarakat menyisir rute perjalanan yang diperkirakan dilewati speed boat yang hilang kontak itu,” ungkapnya.
Hal tersebut dilakukan mengingat tak adanya informasi dimana posisi terakhir speed boat. Upaya pencarian tetap dilakukan melalui jaring komunikasi dengan daerah-daerah pesisir pantai sampai ke Torasi. Pertimbangannya, jika speed boat mengalami kendala baik dengan mesin dan lain-lain, maka pesisir pantai menjadi tempat sandar mereka.
Humas Basarnas Merauke, Darmawan menambahkan, sejak semalam personil sudah disiagakan di dermaga Perikanan Kelapa Lima Merauke guna pergerakan dini hari tadi. “Personil sudah siap di dermaga semalam. Jadi kita bisa langsung aksi pagi ini,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya membawa juga cadangan bahan bakar guna mengantisipasi kekurangan BBM di laut. Bila diperlukan, akan dibuka posko di lapangan di daerah strategis di sekitar area penyisiran seperti di KampungTomerau. (WN-kobun)