LEMBATA: WARTA-NUSANTARA.COM-Gerakan Infak Seribu Rupiah (GESIT – Lembata) mekukan bedah rumah dalam sehari, terhiting mulai Ahad pagi hingga pada malam hari sekitar pikul 22:45 WITA. Hajatan Bedah Rumah itu dilakukan pengurus GESIT Lembata, para tukang, dan para simpatisan masyarakat dari Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri secara suka rela tanpa diberikan upah kerja, namun hanya mengharapkan keridhoan dari Allah SWT, sehingga hajatan tersebut menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita semuanya. (Hoelea, 9/08/2020).
Aksi kemanusiaan bedah rumah ini sudah dilakukan sebelumnya di wilayah Kecamatan Buyasuri, tidak hanya itu, GESIT Lembata pun bergerak di wilayah Kecamatan Omesuri, tepatnya di rumah saudara Abdul Rahman Arakiang, yabg merupakan salah satu Warga Desa Hoelea, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kurang lebih 50 massa gerak GESIT Lembata yang dikoordinator (Ketua) oleh Pak Handayani Lamawulo itu mewakafkan diri demi melakukan upaya membantu meringankan beban hidup bagi saudara-saudara yang terhimpit secara social ekonominya. Apalagi dilihat sudara Abdul Rahman Arakiang difabel yang hidup kesehariannya hanya sebagai muadzhin di masjid, penjual bensin eceran dan menimbang jambu bila musimnya tiba.
Sebagai orang yang dibedah rumahnya, tentu saya sangat bersyukur dan sangat berterimakasih kepada saudara Gerakan Infak Seribu Rupiah, saya sangat mengharapkan dengan adanya GESIT – Lembata ini orang-orang miskin dapat tertolongkan dari kebutuhan keseharian, dan juga tempat tinggal sebagai atap teduhnya. Ungkap Abdul Rahman Arakiang.
Adanya infak shadaqah rupiah ini, pihaknya bisa membeli material berupa; semen. Seng, kayu, dan bahan material pelengkap lainnya. Upaya melakukan aksi tersebut merupakan rasa kemanusian yang layak untuk dihargai sebagai bentuk memutus mata rantai kesenjangan social yang ada di Kabupaten Lembata, khususnya Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri. Sebab, dengan segala bentuk gerak misi ini adalah merupakan bentuk kita mengabdi kepada sesama manusia (humanism – Trasenddental.
Saudara Ketua Handayani Lamawulo menyebut aksi tersebut murni berasal dari nurani kemurahan hati umat Islam yang berada di Kabupaten Lembata. “Kami membuat gerakan ini adalah niat murni hati kami, dan tidak ada usnsur yang melabeli dibalakangnya”. Pungkasnya. “Harapan kami diwaktu mendatang banyak hamba-hamba Allah yang mau menginfak sedikit rejekinya demi umat yang membutuhkan, seprti semboyan kami “Dari umat, untiuk umat dan oleh umat”. Tambahnya, setelah dikonfirmasi melalui Via ***(WN-RH).**
Penulis; Ridwan Harun