PAPUA, WARTA NUSANTARA – Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) St. Antonius Mandum di Kampung Kindiki, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke hanya memiliki tiga ruangan belajar. Padahal siswa-siswi yang sekolah disitu dari kelas 1-6 dengan jumlah mencapai 100 anak didik.
Ketua Komite SD YPPK Kindiki, Kornelis Kaize saat ditemui di kampung beberapa hari lalu membenarkan. “Memang dulu bangunan sekolah itu tiga ruangan. Oleh karena rusak berat, sehingga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Max Mauze memperjuangkan anggaran sehingga dibangun beberapa tahun silam,” ungkapnya.
Setelah dibangun, menurutnya, sekolah dimaksud digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sampai sekarang. Hanya saja masih tiga ruangan, sementara rombongan belajar enam kelas.
Untuk mensiasati itu, jelas dia, tiga ruangan dibagi. Dimana dibatasi kursi dan meja agar proses belajar mengajar dapat dilangsungkan. “Kalau mau disekat, tak ada anggaran juga. Sehingga hanya dengan pembatas kursi dan meja. Sehingga proses belajar mengajar dilangsungkan,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam setiap musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat distrik, pihaknya selalu mengusulkan agar ada alokasi anggaran untuk penambahan tiga ruangan belajar. Namun hingga sekarang usulan tak kunjung diresponi.
Khusus tenaga guru, katanya, sekitar enam orang. Hanya saja tidak semua aktif melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. “Ada guru lebih banyak menghabiskan waktu di kota,” katanya. (WN-kobun)
