PAPUA, WARTA NUSANTARA– Kurang lebih dua tahun, masyarakat di Kampung Woner, Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke yang memiliki 125 kepala keluarga (KK), belum memiliki kepala kampung definitive. Hal itu diakibatkan oleh kepala kampung terpilih, Bonefasius B tak memiliki ijazah tingkat sekolah menengah atas (SMA).
Demikian diungkapkan mantan Sekretaris Kampung Woner, Kornelis Kaduka Selasa (18/8). “Memang dalam pemilihan kepala kampung 2018 silam, Bonefasius memperoleh suara terbanyak dan dinyatakan sebagai pemenang. Hanya setelah ditelusuri soal ijazah SMA, bersangkutan tak memiliki. Padahal itu adalah salah syarat mutlak yang harus dimiliki,” tegas dia.
Lantaran bersangkutan tak memiliki ijazah, masyarakat melakukan penolakan dan menginginkan agar pemenang kedua atas nama Konstantinus W yang memiliki ijazah lengkap mulai dari SD hingga SMA sebagai pengganti dan harus dilantik.
“Oleh karena masih tarik ulur, lantaran Bonefasius tetap kukuh agar dilantik, sehingga sampai sekarang masih menggantung. Padahal kami telah melaporkan secara berjenjang ke distrik hingga kabupaten,” ujarnya.
Dengan demikian, jelas dia, hingga sekarang pelantikan Kepala Kampung Woner tak kunjung dilakukan. Sehingga praktis pembangunan tak berjalan baik, meskipun adanya pelaksana tugas yang ditunjuk.
“Kami sangat berharap adanya intevensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke secepatnya agar Pak Konstantinus dapat dilantik, agar pembangunan bisa berjalan normal kembali,” pintanya.
Yohanes (35) salah seorang warga Kampung Woner juga berharap pelantikan kepala kampung segera dilakukan, mengingat kurang lebih tiga tahun masih menggantung dan menjadi pertanyaan berbagai kalangan.
“Berbagai upayah sudah dilakukan, tetapi sepertinya masih menggantung sampai sekarang tanpa kejelasan,” ungkapnya. (*)