LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Lembata Apolonaris Mayan.,S.Pd yang mengeluarkan kata-kata ancaman terhadap wartawan teras-ntt.com Pankrasius Mamaq alias Ivan
di gedung DPRD Lembata Senin 21 September 2020 mengaku bersalah. Selain memohon maaf kepada korban, Apol sapaan Apolonaris Mayan juga menyampaikan permohonan maaf kepada Pemred teras-ntt.com, Thomas Duran via telepon selular dari ruang kerjanya, Rabu (23/9/2020).Demikian Siaran Pers, Ivan Mamaq, wartawan teras-ntt.com yang juga dikirim ke Media www.warta-nusantara.com.
” Selamat pagi ama, Saya Apol Kadis Pariwisata Lembata. Saya mohon maaf ama, saya sudah salah mengeluarkan kata – kata ancaman terhadap wartawan teras-ntt.com Ivan. Tetapi sesungguhnya saya tidak punya niat sedikitpun untuk mengancamnya. Saya mengeluarkan kata itu sebatas main gila saja, mungkin waktu dan tempatnya tidak pas sehingga dia (Ivan) merasa terganggu. Sekali lagi saya mohon maaf Ama,” kata Apol kepada Pemred teras-ntt.com.
Ketika ditemui di ruang kerjanya itu, kepada korban Apol menyatakan, rasa penyesalannya atas tindakannya dengan mengeluarkan kata – kata ancaman terhadap korban. Namun sesungguhnya hanya sebatas guyonan semata.
” Saya minta maaf sekali lagi, karena tidak bermaksud untuk mengancam wartawan teras-ntt.com dengan kata “Kau,hati-hati e”, pada saat itu saya mengunakan masker jadi itu hanya main gila atau guyonan karena Ivan sudah saya anggap anak,” kata Apol disaksikan wartawati Zonalinenews Rita Senak.
Thomas Duran selaku Pemred teras-ntt.com mengakui adanya permohonan maaf dari Kadis Pariwisata Lembata terhadap lembaganya.
” Tadi pagi saya ditelpon oleh Kadis Pariwisata Lembata untuk menyampaikan permohonan maaf atas keselahannya yang mengeluarkan kata – kata ancaman terhadap wartawan Ivan. Dan sebagai pimpinan lembaga saya telah memaafkannya. Namun secara tegas saya menyampaikan kepada kadis, bahwa terlepas Ivan itu sebagai keluarga atau anak, kehadiran dia di DPRD Lembata saat itu tengah menjalankan tugas jurnalis.”, tegas Thomas.
Menurut Thomas Duran,kehadiran Ivan di Lembata itu sebagai representasi lembaga teras-ntt.com di daerah. Sehingga ketika dia terancam otomatis lembaga dan saya juga merasa terancam sebagai pimpinan. Saya berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi pejabat yang selalu menyepelekan wartawan agar tidak terjadi lagi hal yang sama di masa yang akan datang. Wartawan adalah mitra pemerintah dan DPR dalam mengawal dan penyukseskan pembangunan di sebuah daerah,” tegasnya.**(*/WN-01).**