TIMOR TENGAH UTARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Para siswa/siswi dan guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) boleh berbangga karena dapat meluncurkan Majalah Dinding (Mading) Jilid II pada hari Rabu (29/10/2020). Peluncuran itu bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-92. Demikian laporan Wartawan Warta Nusantara, Barbarigi Hati dari Insana.
Peluncuran Mading dengan tema, Hidupku Darah Pahlawanku sebagai bentuk patriotisme dalam memperingati Sumpah Pemuda sekaligus memeriahkan Bulan Bahasa tahun ini.
Para siswa/siswi serta pembina Mading punya komitmen yang kuat untuk terus berkreasi terutama dalam hal melatih cara atau teknik menulis yang baik. Terbukti, dari hasil karya itu tak sedikit yang patut diacungkan jempol. Mereka menulis puisi, cerpen, opini hingga karikatur.
Kepala SMAN 1 Insana, John Bosko memberi apresiasi yang positif atas peluncuran Mading sekolah ini. Ia memandang bahwa kolaborasi siswa dan guru telah cukup memberi hasil yang baik. Karena itu keterampilan para siswa/siswi ini patut dikembangkan lagi sekaligus menyiapkan siswa/siswi untuk menjadi penulis yang terampil dan kreatif di masa yang akan datang.
“Ini sebagai sebuah proses belajar. Belajar dan terus belajar untuk menuju sebuah perubahan cara berpikir yang sistimatis, runut dan terpola dalam mengungkapkan ide. Lebih jauh dari itu merupakan bentuk membangun peradaban. Ke depan, anak-anak tak hanya mampu berbicara saja, tapi harus bisa mengungkapkan idenya secara tertulis,”‘ katanya.
Kepsek John juga mengatakan, peluncuran Mading ini untuk memeriahkan Bulan Bahasa tahun ini dan juga sebagai momentum mengenang kembali peristiwa Sumpah Pemuda pada 92 tahun silam. Pihak sekolah kata dia, jauh-jauh hari sudah merencanakan sejumlah agenda untuk menunjang mutu pendidikan. Satu di antaranya, kegiatan Semarak Bulan Bahasa dengan menitikberatkan pada pelatihan keterampilan menulis dan peluncuran Mading SMAN 1 Insana.
“Kita masih melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (KBM) dengan sistem shift, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Terkait Mading sekolah, kita masih punya satu edisi lagi di bulan Desember,” katanya.
Sajak Smanis
Barbarigo Hati, guru pembina Mading SMAN 1 Insana, mengatakan bangga dengan hasil karya anak didik mulai dari proses bimbingan penulisan, dekorasi sampai pada tahap peluncuran Mading ini. Selain itu, kata Barbarigo, siswa/siswi sekolah ini cukup kreatif. Mereka juga kompak dan saling membantu sehingga lebih memudahkan dalam koordinasi.
Kemampuan berpikir para siswa/siswi kata Barbarigo, jauh dari cukup bila dibandingkan dengan siswa/siswi SMA pada umumnya. “Sehingga saya secara pribadi juga bersemangat untuk membimbing mereka, meski kami belum lama saling mengenal satu sama lain,” ujar Barbarigo, guru Bahasa Indonesia yang belum setahun mengabdi di sekolah itu.
Mereka yang tergabung kata dia, merupakan siswa/siswi yang dipilih dari setiap kelas, yakni kelas X, XI dan XII. Para pelajar ini kemudian membentuk satu kelompok kecil yang kemudian diberi nama, Seni Apresiasi Jenjang Angkatan Kreatif SMA Negeri 1 Insana atau diberi akronim, Sajak Smanis.
Barbarigo mengatakan, peluncuran Mading kedua dari Sajak Smanis setelah terbitan pertama pada bulan Agustus lalu, menuai apresiasi yang baik dari para pendidik maupun tenaga kependidikan SMAN 1 Insana. (Barbarigo Hati)