Oleh : Germanus S. Attawuwur
Bapa, ibu,saudara, saudari yang terkasih,
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM-Hari Minggu biasa ketiga puluh empat oleh Gereja Katolik diperingati sebagai HariĀ Raya Kristus Raja Alam Semesta.Perayaan ini diperingati antara Minggu Biasa Terakhir sebagai Akhir Tahun Liturgi dan pada Awal Tahun Baru Liturgi, Gereja hendak mengingatkan umatnya bahwa Kristus adalah Raja Awal dan Akhir, Alfa dan Omega.
Berkenaan dengan perayaan ini, kita disuguhkan bacaan-bacaan suci yang meluksikan karakteristik sebagai seorang Raja. Dalam bacaan I, Nabi Yehezekiel menggambarkan tipikal seorang Raja sebagai seorang Gembala. Sebagai Raja yang berkarater gembala ia melukiskan tugas seorang raja adalah mencari domba-domba dan menyelamatkan mereka. Membawa mereka keluar dan mengumpulkan mereka di padang rumput yang baik menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel. Raja sendirilah akan menggembalakan domba-domba dan membiarkan mereka berbaring, Yang hilang akan dicari, yang tersesat akan dibawa pulang, yang luka akan dibalut, yang sakit akan dikuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan dilindungi.
Dalam bacaan Injil, Mateus melukiskan Yesus sebagai Raja yang menghakimi secara adil.
Dia menulis dalam perikope ini, apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambingdan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Kepada orang yang terkategori sebagai domba yang berada di sebelah kanan-Nya, Dia berkata:ā Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.ā
Kelompok manusia yang terkategori kambing itu mengajukan protes kepada sang rajaā Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?ā
Terhadap protes mereka, Yesus Sang Hakim Adil menjawab:ā Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.ā Orang-orang yang terkategori kambing sangka bahwa karena mereka tidak pernah mengenal Yesus maka mereka tidak pernah melayaninya. Untuk ketidaktahuan mereka itu, Yesus berkata kepada mereka:ā Apa yang kamu lakukan dalam diri orang-orang yang paling hina dan miskin, itu kamu lakukan untuk Aku. Karena Aku ada di dalam mereka dan mereka ada di dalam Aku.ā
Tentu mereka sangat kaget bercampur tidak percaya. Mereka pasti menyesal. Menyesal memang selalu datangnya terlambat. Tidak mungkin diubah lagi. Nasi sudah jadi bubur.
Bacaan suciĀ hari ini hendak mengajarkan paradigma baru, sebuah tipologi sebagai raja, raja yang populis. Raja yang pilihannya adalah mendahulukan rakyat yang menderita. Raja yang pilihannya adalah mengutamakan dan mendahulukan rakyat miskin. Karena itu dia tidak tanggung-tanggung meninggalkan takhta kemuliaan-Nya lalu datang mencari domba-domba dan menyelamatkan mereka dari segala tempat. Dia membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkanĀ merekaā Dia menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. Di padang rumput yang hijau Dia sendiri menggembalakan domba-domba-Nya dan Dia membiarkan mereka berbaring. Yang hilang akan Dia cari, yang tersesat akan Dia bawa pulang, yang luka akan Dia balut,Ā yang sakitĀ akan Dia kuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Dia lindungi.ā
Perbuatan-Nya tidak berhenti di situ saja. Dia hendak membuat lebih banyak lagi perbuatan baik demi domba-domba-Nya. Maka dari pada itu, Dia mencari dan memberi makan kepada yang lapar. Dia pergi mencari dan memberi minum kepada yang haus. Dia menjumpai lorang-orang asing lalu menawari mereka tumpangan. Yang telanjang diberikannya pakaian; Yang sakit dia merawatnya dengan penuh kasih. Yang ada di penjara tidak lupa ia kunjungi mereka.
Sederetan perbuatan baik yang sudah dicontohkan Yesus kepada kita semua, termasuk para pemimpin dunia dan pemimpin agama adalah ākenanganā yang harus diulangi oleh siapapun dia yang menjadi pengikut Kristus, juga oleh para pemimpin dunia dan agama.
Bahwa mumpung masih diberi waktu, selagi punya kekuasaan, haruslah menjadi pemimpin yang bermental hamba. Harus menjadi raja yang berwatak pelayan, bahkan menjadi pelayan dari segala pelayan, menjadi hamba dari segala hamba untuk melayani dengan hati. Melayani dengan sungguh-sungguh. Melayani tanpa perhitungan. Melayani tanpa pamrih.Ā Maka teruslah berbuat baik tanpa henti. Berbuat baik tanpa pandang buluh. Berbuat baik dengan sukacita, tidak boleh karena paksaan atau tuntutan. Hidup kita sejatinya musti menjadi berkat bagi banyak orang. Kita mengambil patron alturis,hidup dan ada sertaĀ menjadi berkat bagi sesama.
Sejumlah perbuatan baik ini kemudian akan diuji dalam pengadilan terakhir sebagaimana Mateus menjelaskannya. Pada pengadilan terakhir itu hanya ada dua kelompok manusia yakni kelompok orang baik yang diidentikan dengan domba dan kelompok orang-orang terkutuk yang dipersonifikasi dalam wujud kambing.
Kepada kawanan domba Dia akan mengundang:ā Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.ā
Sedangkan kepada kaum terkutuk yang Dia katakan adalah:ā Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya!ā
Saudara-saudaraku, injil hari ini mustinya memiliki daya picu bagi kita yang masih terpanggang dalam bara-bara pandemi corona virus. Pandemi ini tidak boleh jadi alasan untuk tidak berbuat baik kepada sesama. Justru pada keadaan yang sulit ini, saya mengajak kita sekalaian, andaĀ dan saya, tengoklah di sekitar kita: keluarga, gereja, dan orang-orang kristenĀ bahkan orang-orang yang tidak seiman dengan kita yang ada di sekeliling kita. Bantulah mereka apabila kita memiliki kesempatan!
Kita bisa menolong seseorang untuk mandiri dalam keuangan melalui membekalinya dengan keterampilan, menolong memasarkan produk industri rumah tangga yang mereka kerjakan, memberikan perhatian dan bantuan materiil atau moril kepada kaum manula dan anak yatim piatu, atau menolong pendidikan anak-anak dari keluarga yang belum mapan. Inilah tanggungjawab sosial kita. Inilah tindakan keberpihakan kita. Pilihan mendahulukan dan mengutamakan mereka yang berdampak corona virus. Kita melakukannya sebagaimanaĀ yang dicontohkan oleh Kristus Raja Alama Semesta.