ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Polda NTT Otopsi Jazad Agustinus Tolok, Wakasek SMK Atadei Diduga Mati Tidak Wajar

Wakasek SMK Atadei, Agustinus Leyong Tolok, Diduga Dibunuh dan Dibuang


LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Sudah seminggu kematian Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMK Atadei,Desa Katakeja, Kabupaten Lembata, Agustinus Leyong Tolok alias Gusto menyiratkan misteri yang belum terungkap. Karena ditemukan dalam kondisi mati tidak wajar. Diduga dibunuh dan dibuang.

Pasalnya, Gusto ditemukan tak bernyawa dengan kondisi fisik tidak wajar. Wajahnya membiru dengan posisi tidur tergeletak di selah batu di Kali Mati, dekat kandang Babi, yang tak jauh dari lokasi SMK Atadei.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sebelumnya, Gusto menghilang dua hari dari rumah tempat tinggalnya dan pihak keluarga sempat mencari tahu keberadaannya, hingga menemukannya tidak bernyawa, Sabtu (14/11/2020) dan dimakamkan Minggu (15/11/2020).

RelatedPosts

Dalam informasi yang direkam Wartawan dari beberapa sumber menyebutkan, sebelum meninggal Gusto sempat bersama salah satu guru/ pegawai SMK atasnama Gregorius. Keduanya sempat masuk ke dua ruang sekolah yang berbeda. Salah satunya Ruang Sayur. Namun akhir cerita, setelah itu Gregorius tidak mengetahui keberadaan Gusto setelah dari ruang sekolah. Sementara sepeda motor milik Gusto masih parkir di halaman sekolah. Dan kunci motor milik Gusto, ditemukan tepat di atas batu disamping korban.

“Ceritanya begitu. Dan dugaan kami dia bukan meninggal di lokasi mayat ditemukan. Bisa saja korban dibunuh di tempat lain dan setelah itu dibawa ke lokasi korban ditemukan,”kata para sumber yang ditemui, Kamis (26/11) sore.

Sejumlah sumber itu mengatakan, sejak jenazah korban berada di rumah duka Berdikari Lewoleba sampai dengan korban dimakamkan, ada gelagat dan tutur pihak yang hadir perlu diduga. Termasuk rekan kerja mulai dari kepala sekolah sampai para guru dan pegawai.

Hal itu karena dari sikap dan tutur terkait kematian korban, masih belum selaras. Ada banyak cerita yang simpang siur. Sehingga pihak kepolisian harus bisa mengusut dan memeriksa para saksi terutama sejumlah guru dan pegawai termasuk istri korban.

“Guru, pegawai dan istri korban harus dipanggil dan diperiksa. Kita menduga ada yang tak beres dalam kematian korban,”kata sejumlah sumber.

Terkait kematian korban yang tidak wajar tersebut, Tim Forensik Polda NTT telah melakukan otopsi terhadap jazad korban, Rabu (25/11/2020) di Pekuburan Keluarga. **(SF/WN-01).**

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *