LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Kanisius Making, SH., MH menjelaskan bahwa saat ini ribuan pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok membanjiri Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sebanyak 4.628 pengungsi Gunung Ile Lewotolok kini telah dievakuasi dan ditampung tersebar pada beberapa titik lokasi berbeda. Mereka berasal dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata.
Ribuan orang ini terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok yang makin meningkat sejak Jumat (27/11) lalu”, ungkap Kanisius Making, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lembata.
Kanis Making yang dikonfirmasi Warta Nusantara, Senin, (30/11/2020 , lebih lanjut menjelaskan, untuk sementara Pemkab Lembata menempatkan pengungsi pada 7 lokasi yakni Eks Kantor Bupati, Aula KSP Kopdit Ankara, Kantor Kelurahan Lewoleba Selatan,Gedung Koperindag di Lapangan Harnus Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kantor Desa Tapolangu, Kantor Desa Baopana di Kecamatan Lebatukan,dan Kantor BKD. Jumlah pengungsi terbanyak yakni 2.029 orang menempati Eks Kantor Bupatii.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata bersama aparat TNI Polri terus bersiaga mengatur arus pengungsi. Diperkirakan arus pengungsi bakal bertambah terus. Menurut Kanis, Pemkab Lembata telah memberikan bantuan logistik bagi pengungsi. Namun tidak tertutup peluang bagi pihak lainnya memberikan bantuan mengingat jumlah pengungsi terus meningkat.
Sebagaimana diberitakan, erupsi Gunung Ile Lewotolok meningkat sejak Minggu (29/11) pagi tadi. Warga pun mulai takut dan panik. Ada yang terpaksa evakuasi mandiri, ada juga yang evakuasi dengan pertolongan BPBD dan TNI Polri.*** (WN-01).**