KAPUAS HULU-KALIMANTAN BARAT : WARTA-NUSANTARA.COM-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Calon Cabang Santo Yohanes Don Bosco Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. menggelar ” Malam Solidaritas Korban Terorisme di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah”, sekaligus merekat semangat persatuan, kesatuan serta rasa damai diantara sesama anak bangsa. Namun mengutuk keras tindakan kejih terorisme di negeri ini.
Mandataris RUACC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI Kapuas Hulu Periode 2020/2021, Yohanes Belen Wuwur mengungkapkan hal tersebut dalam Rilisnya ke Redaksi Pusat Media Warta Nusantara di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Jumat, 4/12/2020. Putra asal Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata ini lebih lanjut mengungkapkan, malam solidaritas ini digelar untuk merekatkan kembali semangat solidaritas, kebersamaan, persatuan, kesatuan dan perdamaian sebagai anak bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Yanche Wuwur, demikian sapaan akrabnya, peristiwa di Sigi pada 27 November lalu, sebuah peristiwa keji yang sulit di lupakan oleh keluarga korban pembunuhan di Desa Lambatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Peristiwa keji dan tak berkprimanusaiaan, yang dilakukan oleh sekelompok teroris menghabisi nyawa orang yang tak bersalah. Entah apa motivasi dan tujuan dari kelompok teroris yang yang menurut berita adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur, pemimpin Ali Kalora, cs.Sangat disayangkan, karena tindakan kelompok teroris kepada saudara-saudara kita di Sigi, Sulawesi Tengah telah mengguncang rasa kemanusiaan dan mengoyak rasa damai dan ketentraman NKRI.
Melihat kondisi ini, lanjut Yanche Wuwur, sebagai organisasi pergerakan anak muda, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Calon Cabang Kapuas Hulu Santo Yohanes Don Bosco, hadir untuk membangun tatanan hidup berbangsa yang penuh hormat dan persaudaraan, berdiri di depan untuk menabuhkan gong solidaritas yang akan berbunyi dan berdentang lebih kencang dan keras diatas kematian tragis saudara-saudara kita. Karena itu, PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu Santo Yohanes Don Bosco kemudian membuat kegiatan dengan tema “Malam solidaritas untuk Korban Terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah.”
Yanche Wuwur menuturkan, kegiatan ini bertempat di Sekretariat Pemuda Katolik Kapuas Hulu dan di hadiri oleh Pastor Moderator, Kader PMKRI dan KMK (Keluarga Mahasiswa Kristiani) PDD POLNEP Kapuas Hulu. Beberapa rangkaian kegiatan di lalui dan berakhir dengan menyalakakan lilin perdamaian dan renungan malam dari Pastor Moderator, Romo Rafael Servian Lepen, SMM
“Secara umum tujuan kami berkumpul dengan tema solidaritas pada malam hari ini adalah untuk menegaskan bahwa di hadapan orang atau kelompok yang memproklamirkan kematian sebagai budaya yang valid, solidaritas dan rasa kemanusiaan tidak akan mati. PMKRI hadir untuk memperlihatkan kepada keluarga korban dan semua anak muda di negeri ini, bahwa rasa kemanusiaan, perdamaian dan kesatuan di negeri ini tidak akan punah di tanggan segelintir teroris yang menebar ketakutan dan teror kematian”, ujar Yanche, Mandataris RUACC PMKRI CC Kapuas Hulu.
“Malam solidaritas PMKRI pada hari ini juga menjadi sirene bagi para pemimpin dan calon pemimpin di negeri ini kususnya di Kapuas Hulu, agar tidak membuka secuil pun kesempatan bagi lahirnya benih-benih keganasan terorisme dalam kedok apapun. Kita berharap keganasan terorisme jangan sampai terjadi di Kapuas Hulu. Pemimpin atau calon pemimpin harus sungguh-sungguh mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas kekuasaan dan kepentingan sektorial.” tegas Yanche Wuwur.
Pastor moderator, Romo Rafael Servian Lepen, SMM, melaui renungan berpesan “ sebagai anak gereja yang tergabung dalam PMKRI, hendaknya menjadi garam dan terang bagi bangsa, khususnya di bumi Uncak Kapuas ini. PMKRI hendaknya mengingat kata-kata Paus Fransiskus : Untuk membangun sebuah dunia keadilan yang baik, anak muda adalah tokoh utama yang menentukan. Mereka (anak muda) harus memberikan kontribusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam dunia anak muda dengan keberanian, harapan dan solidaritas.
“Dunia membutuhkan anak muda yang berani dan tidak takut; anak muda yang senantiasa bergerak dan tidak perna berhenti. Anak muda sekarang dan dimasa yang akan datang memiliki hak atas dunia yang damai yang di dasarkan pada kesatuan keluarga dunia, pada sikap saling menghormati, pada kerjasama, solidaritas dan cinta dan kasih, “ungkap Romo Rafael
Hal serupa juga di sampaikan oleh Ketua KMK PDD POLNEP Kapuas Hulu saudara Yudi . “Dalam kegiatan ini kami mendorong pemerintah untuk mengusut tuntas dan membongkar jaringan pelaku , serta melakukan penegakan hukum secara adil dan tuntas. Kepada masyarakat, kami menghimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh tindakan criminal teroris yang ingin memecah belah kesatuan Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga persatuan dan kesatuan seluruh umat manusaia tanpa memandang perbedaan agama, ras, suku bangsa, latar belakang budaya dan bahasa, pungkas Yudi.” **(WN-01).**