FLORES TIMUR : WARTA-NUSANTARA.COM-Riangkoli merupakan salah satu kampung tertinggal yang ada di Desa Baya, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur yang terletak 1 kilo meter dari pusat Desa. Untuk jalur transportasi ke pasar dan juga melintasi wilayah itu untuk keperluan lain yang harus di penuhi apabila masyrakatnya harus ke kota untuk mengurusnya sangat sulit karena akses jalan yang dilalui sangat hancur dan harus membutuhkan waktu yang sangat lama.
Berdasarkan pantauan Wartawan Warta Nusantara, dari kampung tersebut, perjalanan masih harus memakan waktu sekitar satu jam untuk tiba di desa tetangga yang mana jalur transportasinya sudah di aspal. Bebatuan terjal, jalan menanjak dengan kemiringan mencapai 45 derajat jadi tantangan tersendiri untuk mencapai kampung Riangkoli.
Kampung ini berada di antara perbukitan dan lembah di hutan lindung. Perlu kembali masuk sekitar 1,5 km setelah melewati desa tetangga yang mana jalannya sudah diaspal tersebut, untuk tiba di kampung yang mayoritas petani tersebut.
Jalan yang berstuktur tanah bercampur batu itu sangat sulit dilalui kendaraan ketika hujan tiba. Ditambah tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 hingga 60 derajat membuat jalan menuju kampung tersebut sulit dilalui kendaraan umum.
Setelah perjalanan sekitar 1.5 jam yang membuat perut ‘diayun-ayun’ gelombang jalan. Perjalanan pun tiba di kampung ini yang mana belum juga memiliki Listrik dan hanya bermodalkan tenaga surya untuk dijadikan sebagai penerangan di malam hari.
Di kampung Riangkoli ini , memiliki hasil komoditi yang sangat beragam. Seperti, Kelapa, kakao, mente, kopi, kemiri, vanili, dan juga buah-buahan yang dapat ditukar dengan hasil para nelayan di pasar.
Namun, akses jalan menuju pasar yang sulit membuat masyarakat di kampung ini sangat kewalahan untuk menjual hasil mereka tersebut. **(WN-PP-01).**
Comments 1