Oleh : RD Antonius Prakum Keraf, Pr
Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara Keuskupan Larantuka
ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu : 27 Desember 2020- |Janji Tuhan itu pasti. |PASTI artinya ‘sudah tetap; tidak boleh tidak’. Janji Tuhan itu tidak ‘akal-akalan; tidak bohong’. Abraham bingung! Ia sudah tua juga istrinya. Namun mereka belum punya anak! Tuhan menegaskan janji-Nya, ‘keturunanmu akan sangat banyak seperti bintang-bintang’.
Abraham bukan semakin bingung melainkan ‘percaya’. Allah kemudian memperhitungkan iman Abraham itu sebagai kebenaran! (Kej. 15:1-6). Beriman artinya ‘siap sedia menjadi orang benar! Saat kita menjadi orang benar luar dalam, percayalah janji Tuhan akan benar-benar terwujud dalam hidup kita!! Dalam keluarga, ‘anak-anak akan menjadi seperti bintang-bintang bukan hanya dalam jumlah melainkan ‘hidup yang berkualitas!’
Jika orang tua menjadi orang benar luar dalam, yakinlah ‘anak-anak kamu akan menjadi seperti bintang’, bersinar untuk banyak orang!! Pemazmur mengajak kita pada pesta keluarga kudus ini untuk ‘mencari Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!’ (Mzm. 105: 4). Rasul Paulus kembali mengingatkan kita, beriman berarti ‘siap sedia melangkah di tengah ketidak pastian’ seperti Abraham berangkat dengan ‘tidak tahu tempat yang ia tujui’ (Ibr. 11:8).
Anak-anak juga keluarga pasti juga tidak tahu akan menjadi apa hidup kita di masa depan! Namun iman akan memberi kepastian, ‘Janji Tuhan bukan akal-akalan jika kita percaya pada-Nya’. Yesus menjadi bintang bersinar di hati Yusuf dan Maria yang percaya akan janji Tuhan! Ia bertumbuh menjadi anak yang kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya! (Luk. 2: 22-40).
Meneladani keluarga kudus Nasaret berarti juga ‘menjadi seperti Yusuf yang tulus hati juga menjadi seperti Maria yang percaya dan setia menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkannya!! Perbuatan ajaib Tuhan apa saja dalam keluarga yang mengherankan kita saat kita percaya akan janji-Nya? Sejaumana saya percaya akan janji Tuhan dalam hidupku? (RD Antonius Prakum Keraf)*