LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (BARAKAT), sejak bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok yang mengakibatkan gelombang pengungsian Warga dari dua kecamatan yakni Ileape dan Ileape Timur ke Kota Lewoleba telah bergerak cepat membangun Posko melayani para pengungsi. Bekerjasama dengan Forum Lembata Memangil (FLM), menyalurkan bantuan sembako, pelayanan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi dengan menggiatkan tenun ikat bagi kaum perempuan sebagai salah satu pendekatan “Trauma Healing”.
Direktur Barakat, Ben Pureklolon yang didampingi Relwan FLM, Corvandus Sakeng mengatakan hal itu dalam percakapan dengan Media Warta Nusantara, Selasa,29/12/2020, di Posko Barakat, Lamahora. Keduanya mengungkapkan, ada 4 Klaster Pengungsi yang ditangani saat ini, yakni, Anak-anak,Ibu Balita, Anak Balita, dan Ibu Lansia. “Dalam penanganan pengungsi dari bencana erpsi Ile Lewotolok, tidak hanya diberikan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan saja. Namun perlu pendekatan Trauma Healing. Kita harus bimbing dan motvasi untuk keluar dari trauma bencana ini. Langkah konkritnya, kita ajak kaum perempuan untuk menggiatkat kembali tenun ikat dan juga anyam-anyaman sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi,”ungkap Ben Pureklolon dan Corvandus Sakeng.
Dikatakan, Barakat menyiapkan bahan baku berupa benang bagi kaum perempuan untuk mendukung kegiatan tenun ikat dan daun lontar untuk kegiatan anyam-anyaman. Kegiatan ekonomis produktif tenun ikat dan anyam-anyaman ini sebagai bentuk pemberdayaan menghadapi rawan pangan karena yang pasti banyak pengungsi tidak menanam pada musim tanan tahun ini. Kalau pengungsi tidak menanam, dapat dipastikan terjadi rawan pangan.
Selain itu, lanjut Ben dan Cor, Barakat juga meberikan bantuan bibit Sorgum sebanyak 500 Kg kepada pengungsi untuk ditanam pada lahan masing-masing. Walaupun Sorgum terlambat tanam pada Januari atau Pebruari 2021, masih bisa bertahan hidup dan menghasilkan karena tidak butuh air yang banyak. Sorgum punya keunggulan dari Jagung karena bisa diolah jadi kue, bubur dan susu. Karena itu, Barakat juga memberikan pelatihan pengolahan Sorgum.
Menariknya, ungkap keduanya, Barakat dan Tim Relawan, merayakan Natal bersama di tengah kebun di Parakwalang, Kecamatan Ileape dengan para pengungsi dalam kesederhanan, hikmat dan penuh sukacita di alam terbuka, hanya ditemani cahaya lilin dan bintang-bintang. Rasanya bahagia sekali. Panjatkan doa, mohon perlindungan Tuhan agar bencana ini cepat berlalu.**(WN-01).**