ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa III: 24 januari 2021|Yun. 3: 1-5, 10|Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9|1Kor.7:29-31|Mrk. 1:14-20|Tuhan membatalkan niat-Nya menghukum kita|PERTOBATAN orang Ninive, sebuah cermin pertobatan kita. Warta nabi Yunus mengejutkan orang Ninive. Ternyata Allah tidak main-main dengan warta pertobatan! Ia selalu membuka ruang untuk pertobatan! Untuk orang Ninive, Ia masih memberi lagi waktu yaitu ‘empat puluh hari lagi’.
Di dalam pewartaan itu, kita menemukan kesabaran-Nya, belaskasihNya menunggu kita kembali kepada-Nya. Warta ‘empat puluh hari lagi’ mengekspresikan sikap tegas Allah mendidik orang berdosa! Jika orang Ninive tidak segera menanggapi warta pertobatan, mereka pasti binasa. Dosa selalu pasti membawa kita ke pintu maut, yaitu ‘kematian baik rohani maupun jasmani’ (3:1-5,10). Saatnya kita bercermin pada pertobatan Ninive! Atau apakah anda dan keluargamu masih acuh menanggapi undangan kepada pertobatan? Tuhan masih beri kita waktu! Mohonlah agar Ia menuntun dan mengajajar kita melangkah di jalan kebenaran-Nya! (Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9).
Rasul Paulus mengingatkan kita, ‘waktu telah singkat!’. Kita hanya memiliki ‘waktu sisa’ untuk memperbaiki diri, membenahi pola hidup kita. Jadilah manusia lepas bebas dan peziarah kesempurnaan yang siap menolong orang lain kepada kebaikan bukan sebaliknya! (1Kor.7:29-31) Apakah hidup saudara dan keluargamu menjadi warta pertobatan seperti nabi Yunus kepada orang Ninive? Pertobatan mesti mulai pertama dalam diri sendiri!!! Yesus mewartakan hidup benar dan mulia tergenapi dalam diri-Nya! Pertobatan mesti menjadi pilihan dengannya orang membiarkan Yesus menuntun hidup mereka dijalan benar! ‘Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia’ (Mrk. 1:14-20).
Apakah hidup anda sendiri dan keluargamu menjadi sebuah warta pertobatan penuh sukacita di dalamnya Tuhan benar-benar membatalkan niat-Nya menghukum anda dan keluargamu? Sejauhmana saya mengalami betapa Allah membatalkan niatnya menghukum saya di tengah tugas pelayanan karena bertobat? (RD Antonius Prakum keraf)*