Oleh : RD Antonius Prakum Keraf, PR
Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara Keuskupan Larantuka
ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa VI/B : 14 Februari 2021|Im. 13:1-2,44-46|Mzm. 32: 1-2,5,11|1Kor. 10:31-11:1|Mrk. 1:40-45| Kasih Sayang obat segala penyakit|PENYAKIT, ‘gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri atau virus pada makluk hidup’ atau penyakit berarti juga ‘kebiasaan buruk’. Penyakit kusta, salah satu penyakit menular. Pasien kusta pada bangsa Israel menjadi orang paling menderita.
Ia menjadi orang najis, tersingkir dari kehidupan masyarakat! Seturut kebiasaan, ia harus menutup mukanya sambil berseru-seru: ‘Najis! Najis!’. Pada masa ini, selain kusta kita juga mengenal ‘corona’ yang menyiksa kehidupan banyak orang! Begitu pula ‘kebiasaan buruk’ yang menyebabkan pelakunya terasing dari kehidupan masyarakat!
Pasien penyakit menular juga pelaku kebiasaan buruk kita temukan pertama-tama dalam keluarga kita, lingkungan kita! (Im. 13: 1-2, 44-46). Apakah kita siap menghadirkan kasih sayang, ‘nutrisi dan sumberdaya imunitas’ ke dalam diri mereka untuk melawan virus atau kebiasaan buruk yang menyebabkan mereka jatuh sakit?
Pemazmur orang benar bersaksi tentang betapa pentingnya pengampunan sebagai wujud kasih sayang. Allah sumber kasih sayang mengampuni dosa kita jika kita tidak berjiwa penipu! (Mzm. 32:1-2,5) Apakah anda dan keluargamu mempraktekan pengampunan Allah, wujud kasih sayang dalam hidup bersama? Lakukan segala kegiatan pelayanan kita untuk kemuliaan Allah dan untuk keselamatan saudara-saudara kita! Tanpa itu kita kehilangan ‘roh kasih sayang’, obat penyembuh segala penyakit dan kelemahan! (1Kor. 10: 31-11:1)
Apakah anda dan keluargamu sedang kehilangan roh kasih sayang dalam kehidupan bersama? Yesus memiliki kepenuhan roh kasih sayang. Tangan-Nya selalu terulur memberikan ‘nutrisi kasih sayang, sumber daya imunitas’ kepada mereka yang sakit dan terasing dari kehidupan masyarakat! (Mrk. 1:40-45) Apakah tangan anda dan keluargamu selalu terulur memberikan nutrisi perhatian dan kasih sayang kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidupnya? Sejauhmana saya menghadirkan ‘nutrisi kasih sayang, sumber daya imunitas’ bagi mereka yang sakit dan kurang beruntung di tengah tugas pelayanan? (RD Antonius Prakum Keraf, )*