MAUMERE-SIKKA : WARTA-NUSANTARA.COM- Presiden Jokowi, Selasa (23/2), meresmikan Bendungan Napung Gete yang terletak di Desa Ilinmedo Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
Hadirnya Bendungan Napung Gete, kata dia, merupakan sebuah lompatan yang tidak kecil.
“Tadi sudah disampaikan Bupati, menyangkut keluasan 99 hektar, tampung air bisa 11, 2 juta meter kubik, bisa mengairi 300 hektar. Ini kan sebuah lompatan yang tidak kecil,” papar Presiden Jokowi.
Dia mengingatkan agar produktifitas dalam berbagai aspek harus benar-benar dimunculkan. Jokowi akan mengikuti produktifitas masyarakat di daerah itu dalam memanfaatkan bendungan tersebut.
“Jangan hanya pertanian saja. Limbah pertanian dapat dipakai untuk makanan ternak,” ujar dia memberikan contoh.
Sejalan dengan keinginannya, presiden dua periode itu mengimbau Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serta Bupati dan Wakil Bupati Sikka untuk menggiring masyarakat meningkatkan produktifitas.
“Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, Bupati dan Wakil Bupati yang baik, menggiring semuanya untuk produktif. Dan itu tidak lama lagi NTT menjadi makmur, dan tidak lagi dikategorikan sebagai propinsi yang kondisinya kurang,” pesan dia.
Usai meresmikan Bendungan Napung Gete, Presiden Jokowi memantau kondisi bendungan. Dia didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.
Bendungan Napung Gete merupakan bendungan ketiga di NTT yang diresmikan Presiden Jokowi. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meresmikan Bendungan,
Raknamo di Kabupaten Kupang pada tahun 2018, dan
Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada tahun 2019.
Secara keseluruhan ada 7 bendungan di NTT yang menjadi program strategis nasional. Empat bendungan masih dalam proses pengerjaan yakni Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Bendungan Mbay di Nagekeo, dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.*** (SS-WN-01)).**