JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-Viktus Murin, Tenaga Ahli Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan duka mendalam atas berpulangnya mantan Bupati Lembata dua periode (2001-2006 dan 2006-2011), Andreas Dulu Manuk. “Bapak Andreas Duli Manuk berjasa besar bagi perjalanan pembangunan di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata,” ucap Viktus Murin melalui pernyataan tertulis yang diterima Redaksi WARTA NUSANTARA, pada Jumat malam ini, 26/2/2021.
Manuk yang merupakan bupati defenitif pertama hasil pemilihan DPRD, sekaligus bupati pertama hasil pilkada langsung, meninggal dunia karena sakit di usia uzur (80 tahun) pada Jumat petang (26/2/2021) Wita, di Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
“Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.” (Mazmur 116:15), tulis Viktus mengutip ayat Alkitab mengiringi momen duka berpulangnya Manuk. “Kiranya isteri dan anak-cucu beliau beroleh penghiburan iman dari TUHAN,” tulis Viktus.
Menurut Viktus, Manuk dikenal sebagai pamongpraja yang cakap dan politisi tangguh, yang disegani pada zamannya di Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kabupaten Lembata. “Setahu saya beliau mengabdi sebagai birokrat di Kabupaten Flotim sejak era 1970-an hingga akhir tahun 1990-an, tepatnya setelah Kabupaten Lembata mekar dari kabupaten induknya Flotim pada tahun 1999. Puji TUHAN saya sempat mengikuti dari dekat kiprah beliau sebagai pamongpraja di lingkungan Pemda Flotim, saat saya bersekolah di Larantuka, ibukota Flotim pada tahun 1982 sampai dengan tahun 1988 ,” kata Viktus dalam pernyataan tertulisnya.
Viktus yang juga mantan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini mengakui, figur Manuk juga merupakan sosok politisi Golkar yang sangat disegani kawan dan lawan. “Beliau selain merupakan pamongpraja yang cakap, juga seorang politisi Golkar yang tangguh di zamannya,” terang Viktus, putra dari mendiang Alex Murin, mantan Anggota DPRD Flotim tiga periode yang merupakan kolega Manuk di lingkungan Golkar (saat itu Golkar belum disebut sebagai parpol).
Menurut Viktus yang juga mantan wartawan Pos Kupang ini, kapasitas dan kapabilitas Manuk baik sebagai pamongpraja maupun politisi dapat disejajarkan dengan nama-nama tokoh terkemuka di NTT diantaranya Piet A Tallo, Daniel Woda Pale, dan Gaspar Parang Ehok.
Mengingat jasa-jasa Manuk, Viktus yang juga mantan Sekjen Presidium Pusat GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), berharap Pemda Flotim dan Pemda Lembata memberikan penghargaaan kepada Manuk, sebagai pengingat akan jasa-jasanya kepada negara dan bangsa sepanjang masa pengabdiannya di pemerintahan daerah Flotim dan Lembata.
“Penghargaan yang levelnya paling sederhana itu antara lain mengabadikan nama beliau sebagai nama jalan, atau nama aula di kantor bupati atau gedung pemerintahan milik pemerintah kabupaten,” kata Viktus yang kini ikut mengelola Majalah Kristiani NARWASTU sebagai Koordinator Perwakilan Timur Indonesia. (*/WN-01)