ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Ande Manuk, Birokrat Sejati-Politisi Hebat, Mantan Bupati Lembata Itu Telah Tiada

Oleh : Karolus Kia Burin, Pemimpin Redaksi Warta Nusantara

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COMSiapa tak kenal Sang Pemimpin yang satu ini. Andreas Duli Manuk, lazim disapa Ande Manuk, Putra terbaik Lewotana Lembata, Birokrat Sejati, Politisi hebat dari Partai Golkar yang sudah malang melintang di percaturan politik negeri. Pantas dijuliki Guru Politik bagi politikus. Anak Lewotana Lembata kelahiran Lite Ulumado, Kecamatan Nubatukan,13 April 1940 itu menapaki rekam jejak karier yang sungguh gemilang cemerlang. Sang Pemimpin Sejati yang rendah hati penuh kebapakan, Pamong Praja Tulen nan bersahaja dan rendah hati itu telah tiada. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur, mantan Ketua DPRD Lembata, dan bahkan Bupati Pertama-Perdana Kabupaten Lembata dua periode itu, telah pergi untuk selamanya menjumpai Sang Penciptanya, Tuhan Allah di Surga Abadi, Jumat, 26 Pebruari 2021, pukul 17.45 di Rumah Sakit Umum Lewoleba, Kabupaten Lembata. Almahrum dimakamkan secara Protokoler Kedinasan yang dipimpin Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, Minggu, 28/2/2021, di TPU Komak, Lewoleba, Lembata.

Meski Pejuang Otonomi Lembata itu telah pergi. Namun catatan sejarah rekam jejak dan karier sebagai seorang Birokrat dan Politisi hebat mesti digoreskan untuk diketahui publik dan dikenang generasi kini dan mendatang. Betapa tidak. Ia meraih posisi puncak di Birokrasi sebagai Kepala Inspektorat Wilayah Kabupaten Flores Timur 1989-1994. Kariernya di medan politik mulai bersinar hingga menduduki Jabatan Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur 1999-2004 dan Ketua DPRD Kabupaten Lembata 2000-2004.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Bahkan karier politik paling spektakuler terukir ketika merebut “kursi panas” Bupati Lembata periode pertama, 2001-2006 lewat pemilihan oleh Anggota DPRD Lembata. Ketika itu, Drs. Andreas Duli Manuk (Bupati) berpasangan dengan Ir. Felix Kobun (Wakil Bupati ). Pertarungan politik di Lembaga DPRD Lembata saat itu dengan tensi politik sangat panas, persaingan ketat.

Mengapa ?, karena Paket Ande Manuk-Felix Kobun harus berhadapan dengan Politisi hebat dan tahan banting dari Negeri Ikan Paus Lamalera, Drs. Petrus Boliona Keraf berpasangan dengan Pakar Komunikasi FISIP Undana Kupang, Dr Alo Liliweri MS, Putra Uyaleun Raya. dan Pasangan Drs. Petrus Boliona Keraf-Drs. Abdul Kadir Suban Olong. Ketiga paket ini dipilih oleh 20 orang anggota DPRD Lembata dengan hasil, Paket Ande Manuk-Felix Kobun menang telang dengan 12 Suara, Paket Petrus Boliona Keraf-Alo Liliweri 7 Suara, dan Paket Petrus Boliona Keraf dengan 1 Suara.

RelatedPosts

Pertarungan politik babak kedua pun semakin seruh dan penuh intrik politik. Periode 2006-2011, dua politisi kawakan Lembata yag sama-sama kader politik lahir dari induk semang Partai Golkar kembali bertarung merebut kursi panas Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Ketika itu, Paket Andreas Duli Manuk-Andreas Nula Liliweri bertarung melawan paket Petrus Boliona Keraf-Ferdinandus Diri Amajari Lamak, politisi muda dan Jurnalis asal Desa Puor, Kecamatan Wulandoni dalam perhelatan politik Pemilihan Langsung oleh Rakyat Lembata. Namun Dewi Fortuna masih berpihak pada Ande Manuk-Ande Liliweri memenangkan pertarungan.

Pria yng selalu tampil Low Profile dan sederhana namun tetap berwibawa . Ia menamatkan SDK Hadakewa dan SMP Seminari Hokeng tahun 1957. Setelah menamatkan SMA Seminari Mataloko, Kabupaten Ngada tahun 1967, Ande Manuk melanjutkan studi ke APDN Kupang dan tamat tahun 1969. Ayah enam anak ini kemudian berturut-turut menapaki arena birokrasi dengan menjadi Kepala Kecamatan/Camat Omesuri dan Kepala Kecamatan/Camat Wulanggitang di Kabupaten Flores Timur (1972-1975)..

Kemudian ia melanjutkan Pendidikan Strata Satu pada Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta hingga tamat tahun 1977 Sepulang pendidikan ia menjabat Kepala Bagian Keuangan Setda Flotim 1980-1984, dan Kepala Bagian Pembangunan Setda Flotim 1984-1985. Pada tahun 1987 menjadi Pembantu Bupati Wilayah Lembata. Ande Manuk dikenal sangat aktif di pelbagai organisasi. Pernah menjadi Ketua Pemuda Katolik tahun 1964-1967. Bahkan sebagai pemuda saat itu, yang karena hurufnya dinilai bagus, ia menulis/menyalin Naskah Statement 7 Maret 1954.

Sejak tahun 1988, ia dipercayakan menjadi Ketua DPD ll Flotim dan dalam Musda V Golkar pada Juli 1993, Ande Manuk kembali dipercayakan memimpin Golkar Flotim 1993-1995, dan terpilih lagi menjadi Ketua Partai Golkar Flotim 1998-2003. Ia pernah menjabat Kepala Inspektorat Kabupaten Flotim 1989-1994, Staf Ahli Gubernur NTT (Piet A. Tallo,SH) 1994-1996, dan Staf Irwilprov NTT. Ia juga pernah menjadi Calon Bupati Flotim periode 1994-1999 dan periode 1999-2004, sebelum hijrah menjadi anggota DPRD Perdana Kabupaten Lembata. Meski dua gagal meraih kursi Bupati Flotim, namun niat politik bermain diarena Pilkada tak pernah kendor.

Di tanah kelahirannya, Kabupaten Lembata, Ande Manuk lagi-lagi terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Lembata 2000-2004 yang sebelumnya adalah Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur. Bahkan prestasinya di panggung politik makin berkibar ketika meraih kursi kemenangan sebagai Bupati Perdana Kabupaten Lembata periode 2001-2006 berpasangan dengan Felix Kobun, Putra Desa Puor, Kecamatan Wulandoni. Selanjutnya pada periode kedua, 2006-2011 pasangan Andreas Duli Manuk-Andreas Nula Liliweri kembali memenangkan pertarungan memimpin pertandingan

Inilah kisah sukses almahrum Andreas Duli Manuk, sang pemimpin, pemimpin sejati, birokrat berkelas dan Sang Guru Politik bagi pemula politik. Kehebatannya mampu nerangkul semua orang bahkan rival politik sekalipun dan tetap bersahabat akrab di pentas politik. Sang Pemimpin Pamong Praja yang merakyat itu telah pergi ke rumah Bapa Allah di Surga dalam usia 80 tahun, 10 bulan.

“…Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik…aku telah mencapai garis akhir…dan aku telah memelihara iman…”. kata-kata religius ini pantas diungkapkan untuk mengantar Sang Pemimpin itu pergi selamanya. Meninggalkan Mama Retha/ Margaretha Hurekmaking, sang isteri terkasih dan 6 orang anak : Maria Melania Manuk, Theresia Abon Manuk (almh), Antonia Bunga Manuk, Wilhelmus Sodi Manuk, Rafael Berekeng Manuk (alm) dan Dominika Jari Manuk, 19 cucu dan 6 cece.

Begitu banyak orang yang datang melayat dan ikut pemakaman Guru politik itu. Bahkan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur bertindak selaku Inspektur Upacara Pemakaman politisi Partai Golkar itu secara kedinasan. Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola, mantan Wakil Bupati, Andreas Nula Liliweri dan mantan Wabup Lembata, Viktor Mado Watun, Sekda Lembata, Paskalis Tapo Bali dan seluruh Pejabat Lingkup Pemkab Lembata pun tampak dalam upacara itu. Bahkan Sekda NTT, Ben Polo Maing, dan Asisten ll Sekda Flotim, Petrus Pedo Maran mewakili Bupati Flotim, Antonius Gege Hadjon ikut hadir.

Bupati Sunur dalam sambutannya mengungkapkan, Almarhum Andreas Duli Manuk adalah tokoh dan guru politik bagi semua. Berpulangnya Almarhum Andreas Duli Manuk menyimpan duka yang mendalam bagi masyarakat Kabupaten Lembata dan Flores Timur, serta keluarga besar partai Golkar NTT terkhusus Lembata karena dalam dirinya terwarisi kepemimpinan politik dan birokrasi yang dinamis, teguh dalam prinsip, komitmen dalam pengabdian.

“Andreas Duli Manuk adalah Bapak kita semua yang menulis cerita sejarah dari seorang juru tulis di Hadakewa sampai menjadi kepala daerah dua periode di leu auq Lewotanah Lembata. Sebagai Bupati Lembata, saya menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa almarhum. Hal-hal yang ditinggalkan akan menjadi pengalaman bagi kita semua untuk melaksanakan aktivitas pembangunan di leu auq Lewotanah Lembata ini”, ungkap Sunur.

Semua yang almarhum Andreas Duli Manuk lakukan adalah komitmen dan persembahan diri almarhum bagi bangsa dan negara teruma dalam mengisi dan memberi arti positif bagi otonomi daerah kabupaten Lembata.

“Sebagai Bupati pertama Kabupaten Lembata, almarhum Andreas Duli Manuk telah meletakkan pilar-pilar dasar daerah ini yang menentukan arah kebijakan pembangunan leu auq Lewotanah Lembata melalui catur program pembangunan dan ajakan rekonsiliasi untuk menata kembali semangat persatuan dan kesatuan (taan tou) akibat polarisasi politik pemilihan kepala daerah saat itu”, terangnya.

“Semua jasa dan pengorbanan almarhum tidak dapat kita balas satu persatu, yang dapat kita lakukan adalah tetap menjaga dan meneruskan semangat kebersamaan warisan almarhum dalam memajukan lewotanah, saya mengajak kita semua agar tetap satu hati, satu pikiran dan satu tindakan dalam mengisi otonomi kabupaten Lembata melalui karya perjuangan sesuai profesi kita, ungkap Bupati Sunur.

Selamat Jalan Sang Pemimpin Perdana Lembata, Tokoh dan Guru Politik, Selamat Jalan Sang Pioner yang terkenal dengan Program Catur Program ketika meletakan dasar-dasar Pembangunan Lewotana Lembata. ***

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *