LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur (Flotim), Petrus Petara Aran kepada Wartawan mengatakan, mengingat kekosongan stok Pestisisida di gudang pestisida milik Pemkab Flotim, maka untuk mengantisipasinya pihak Distan KP Kabupaten Flotim melakukan koordinasi dengan Distan KP Provinsi NTT, untuk membantu sarana pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Kabupten .Flotim. Menurut Petrus, hal ini telah di respon dengan baik oleh Distan KP NTT dalam bentuk pestisida untuk pengendalian OPT di Flotim.
Lanjut Petara Aran, Perlu dijelaskan bahwa stok pestisida yg ada di gudang pestisida Kabupaten flotim kosong, karena sudah digunakan untuk pengendalian OPT pada tahun 2020 dan 2021.
ia mengatakan, Untuk mengatasi kekurangan ini, maka Saya telah melakukan konsultasi dan Kordinasi dengan kepala dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Profinsi Ntt, untuk membantu sarana pengendalian organisme Pengganggu Tumbuhan ( OPT ).hal ini telah direspon secara baik oleh distan KP Provinsi NTT dalam bentuk pestisida dan sarana pengendalian OPT lainnya” ujar Petara Aran.
“ Pestisida yg telah kita gunakan Sebanyak 1.710 liter / kilogram itu secara umum dengan perinciannya APBD l 1.110 Liter/Kilogram, APBD ll, 600 Liter/Kilogram racun itu untuk membasmi Serangan OPT lainnya seperti ulat grayak di kabupaten Flores timur yang merusak tanaman pangan milik masyarakat petani di Kabupaten Flores Timur,” ujarnya.
Dikatakannya, masyarakat tani di wilayah tersebut dengan terus meningkatnya luas serangan OPT ( Tikus ) maka masyarakat meminta bantuan rodentisida untuk pengendaliannya. “Kita membantu kelompok tani agar serangan hama tikus tidak meluas dan merusak tanaman padi yang baru sebulan ditanam,” ujarnya.
Ia berharap, serangan hama tikus tersebut tidak sampai meluas ke lahan persawahan milik kelompok tani lain di wilayah tersebut.“Jangan sampai tanaman padi milik petani setempat gagal panen akibat serangan tikus tersebut,” ujar Petara **(WN-PP-01).**