Oleh : RD Antonius Prakum Keraf,PR
Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara Keuskupan Larantuka
ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Prapaskah III: 7 Maret 2021|Kel. 20:1-17 (atau), Kel. 20:1-3,7-9,12-17|Mzm. 19:8,9,10,11|1Kor. 1:22-25|Yoh. 2:13-25|Keluarga Katolik dipanggil untuk menciptakan gerenarasi baru|INTISARI panggilan menciptakan generasi baru, yaitu ‘Setia’. Setia pada Tuhan, pribadi berkuasa dan terandalkan. Keluarga Katolik mesti becermin pada bangsa Israel. Terbelenggu oleh perbudakan di Mesir namun Allah berkuasa dan terandalkan itu membawa mereka keluar dari situasi perbudakan.
Tentu ada banyak kesulitan memperbudak keluarga katolik, namun setia pada Tuhan menjadi jaminan untuk keluar dari banyak kesulitan dalam menyiapkan generasi baru! Setia pada Tuhan berarti juga setia pada isi atau muatan pendampingan yang Tuhan berikan dalam sepuluh perintah Allah. Rujukan dasar dari seluruh materi pendampingan yaitu ‘sepuluh perintah Allah’. Orangtua dari keluarga katolik, guru utama menyiapkan generasi baru mesti menjadi orang pertama menghayati dan melaksanakan sepuluh perintah Allah! (Kej. 20:1-17). ‘Suami-istri dan keluarga bukan menciptakan generasi baru menurut rupa mereka melainkan menurut rupa atau gambar Allah.
Olehnya pasangan suami-istri harus hidup menurut hukum Tuhan, mentaati perintah-Nya’, tegas Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung (SG: 2021). Orangtua Katolik mesti menjadi orang benar, ‘takut akan Tuhan’. Hanya orang benar dapat menujukkan kepada orang lain betapa ‘perintah Tuhan itu murni, menyegarkan jiwa, memberi hikmat, menyukakan hati dan membuat mata bercahaya’. Keluarga katolik yang setia melaksanakan perintah Tuhan memiliki visi masa depan menciptakan generasi baru sesuai gambar Allah sendiri! (Mzm. 19:8,9,10,11).
Apakah suami-istri sungguh menjadikan sepuluh perintah Allah sebagai pedoman menciptakan generasi baru? Rasul Paulus mengajak keluarga katolik menemukan Kristus sebagai sumber kekuatan dan hikmat Allah dalam menyiapkan generasi baru!! (1Kor. 1:22-25). Apakah keluarga Katolik menemukan Kristus dengan setia membangun budaya hidup mendengarkan dan berbagi kekayaan iman dalam terang Firman-Nya? Yesus berkuasa menyucikan ‘rahim kehidupan’ keluarga katolik untuk menciptakan generasi baru! (Yoh. 2:13-25) Apakah rahim keluarga katolik menjadi bait suci tempat bertumbuhnya nilai-nilai kehidupan bersumber dari Firman Tuhan? Sejauhmana saya menjadi bagian dari keluarga katolik, terpanggil menciptakan generasi baru di tengah tugas pelayanan? (RD Antonius Prakum Keraf)*