LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Larantuka, Kabupaten Flores Timurmenggelar diskusi bersama dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasinal. Setiap tahun, pada tanggal 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD), untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, politik perempuan, serta kesetaraan gender.
Pada perayaan Hari Perempuan Internasional tahun 2021 ini, tema yang diusung adalah ‘Choose to Challenge’ atau ‘Memilih untuk Menantang’. Tema ini mempunyai makna sebagai seruan kepada semua pihak untuk menantang dan menyerukan tentang bias dan ketidaksetaraan gender, serta merayakan pencapaian perempuan.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di tahun ini, Senin (08/03/2021), PMKRI Cabang Larantuka – Sactus Agustinus menggelar kegiatan diskusi dengan Tema: ” 40 Menit Perempuan Berbicara ” dan dibagi dalam beberapa sub tema:
(1) Perempuan Butuh Pendidikan Atau Tidak?,
(2) Ketika Perempuan Berbicara: “Belis Bukan Perdagangan Perempuan!”
,(3) Revitalisasi Semangat Perempuan Lamaholot Dalam Menata Karir, (4) Perempuan Dan Budaya Patriarki Lamaholot,
(5) Peran Perempuan Ditengah Pandemi Covid19,
(6) Perempuan Dan Momentum Revolusi 4.0.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi lesehan, tepatnya di depan halaman Margasiswa. Diskusi ini dimulai dari Pkl. 16.00-21.00 Wita.
Dalam diskusi tersebut saudara Mikhael Sani Makin (Anggota Biasa PMKRI Cabang Larantuka) dipercayakan sebagai pemantik diskusi, dan saudari Faustina Niron Koten (Presidium Hubungan Masyarakat Katolik PMKRI Cabang Larantuka), Agustina T. Lolon ( Anggota Biasa), Karolina Letek Hajon (Anggota Biasa), Getrudis Gunu Ritan (Anggota Biasa), Maria Magdalena M. Weking (Anggota Biasa) dan Margaretha Vitari (Anggota Biasa) sebagai penanggap dalam diskusi tersebut.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Anggota PMKRI Cabang Larantuka St Agustinus, Dewan Pembina PMKRI Cabang Larantuka St. Agustinus Kakak Hilarius Firdus Platin, Ketua FTBM Kabupaten Flores Timur Bapak Moh. Zaenal Ratuloli dan Ketua Yayasan Permata Bunda Berbelas Kasih, Pemerhati dan Pegiat Human Traficcing Flotim Lembata Mama Noben Da Silva.
Faustina Niron Koten Presidium HMK PMKRI Cabang Larantuka dalam diskusi menyampaikan bahwa “Perempuan harus benar-benar mengenal dirinya yang sebenarnya seperti apa dan mengapa saya di sebut perempuan?.
Perempuan sebenarnya adalah ciptaan yang istimewa dan mempunyai banyak kecerdasan hanya saja dia belum mampu mengenal dirinya.
Tuhan itu menempatkan kecerdasan perempuan itu pada hatinya hingga tak banyak ahli perempuan. Perempuan tak boleh mati karena perpektif buruk tapi lebih pada menghidupi dirinya sebagai makhluk istimewa”. Tutur Fastin.
Tak lupa pula Mama Noben Da Silva, mengatakan bahwa, ” Bagi saya kegiatan ini sangat edukatif buat masyarakat, khusus untuk ade – ade perempuan yang harus berani tampil dan berorganisasi dari awal. Intinya harus bisa berbicara dengan sub sub tema yang ada dan harus berani mengambil sikap konkret, apa yang harus ditindaklanjuti setelah selesai diskusi kita hari ini” jelas Mama Noben.
Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten FloresTimur, Bapak Moh. Zaeni Ratuloli yang turut ambil bagian dalam diskusi tersebut berpendapat bahwa, “Kegiatan seperti ini merupakan ruang ruang belajar dimana kaum perempuan bisa mengekspresikan segala kegelisahan yang mereka sendiri rasakan, nah diruang ini juga sekaligus sebagai tempat untuk melatih publik speaking. Harapannya bahwa, hal yang seperti ini sering sering dibuka untuk mahasiswa, karena kenyataan bahwa hari ini mahasiswa dituntut harus punya kemampuan publik speaking yang baik”, jelasnya.
Disisi lain, Hilarius Firdus Platin Dewan Pembina PMKRI Cabang Larantuka dalam arahannya setelah selesai diskusi, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan diskusi ini. “Sebagai Pembina PMKRI Cabang Larantuka, saya apresiasi kegiatan yang dibuat oleh adik-adik pada sore hari ini. Ini merupakan ruang belajar bagi adik-adik, oleh karena itu gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baik mungkin untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin dihari esok”. Tuturnya.
Setelah melewati berbagai proses dalam diskusi ini, ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan yakni,
(1) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Cabang Larantuka membuat program Sekolah Minggu, sehingga dalam program ini bisa memberi kesempatan kepada kaum perempuan untuk bisa mengajar serta membimbing sekaligus mengembangkan kemampuan dalam mendidik peserta didik dimasa pandemi covid19 ini. Sekolah Minggu ini dibuka untuk peserta didik yang berada di kelurahan Lewolere sekitar kompleks Marga Juang.
(2). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Cabang Larantuka harus membuka Taman Baca Marga sebagai penunjang belajar bagi anak anak sekolah yang tinggal disekitar Margasiswa PMKRI Cabang Larantuka. **(WN-PP).**