KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM — Bank NTT luar biasa, menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk seluruh segmen dengan kisaran 100- 1.000 basis poin (bps) yang berlaku mulai 17 Maret 2021.
“Langkah strategis ini diharapkan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan di NTT dan mendukung program pemulihan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho dalam jumpa pers di Kupang,
Keputusan menurunkan suku bunga kredit diputuskan dalam Rapat Asset and Liability Committee/Alco) yang digelar Selasa (9/2) malam.
Penurunan SBDK diberikan kepada kredit konsumsi sebesar 400 basis poin atau turun dari 14% menjadi 10%, berlaku bagi ekspansi debitur baru dan debitur existing yang baki debet kurang dari 50%, serta debitur existing yang jangka waktu kreditnya sudah berjalan separuh jangka waktu atau 50% jangka waktu pinjaman.
Begitu juga kredit dengan sumber pembiayaan dari Dana Lembaga Pengelola Lembaga Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-UMKM) yakni kredit mikro perorangan turun dari 19% menjadi 12%, kredit mikro kelompok turun dari 22% menjadi 12%, serta kredit multiusaha RC dan kredit kecil masing-masing turun dari 14% menjadi 12%.
Selain itu, deposito bebas dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan bunga kompetitif dan suku bunga pinjaman pemerintah Kabupaten Ende sebesar 7,50%.
Dengan penurunan SBDK tersebut, Hary berharap akan mendorong masyarakat untuk mengajukan kredit konsumsi maupun untuk mendanai usaha yang pada gilirannya memulihkan daya beli masyarakat.
“Sektor-sektor ekonomi juga dapat pulih dari kelesuan ekonomi di saat pandemi ini. Bank NTT berharap masyarakat tetap aktif dalam geliat perekonomian dan tetap menaruh kepercayaan setelah diluncurkan suku bunga kredit yang baru,” ujarnya. Hary optimistis dengan penurunan suku bunga kredit tersebut bakal mendorong permintaan kredit di masyarakat.
Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT Stefen Messakh mengatakan penurunan suku bunga sudah melalui kajian, selain pangsa pasar, juga sebagai respon terhadap BI Rapo Rate yang turun 25 basis poin menjadi 3,50%.
“Kita melihat pangsa pasar ini, kebijakan makroprudensial dan untuk mensuport pertumbuhan ekonomi NTT. Itu optimisme kita,” kata Stefen Messakh. (*/WN-01).