MERAUKE, WARTA NUSANTARA– Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengungkapkan, Kampung Domande, Distrik Malind yang umumnya dihuni oleh orang asli Papua (OAP) menjadi prioritas pemasangan jaringan listik oleh Pembangkit Listrik Negatra (PLN). Karena ratusan kepala keluarga disana, hingga kini tak kunjung menikmati penerangan.
Hal itu disampaikan Bupati Mbaraka saat ditemui Jubi Jumat (12/3/2021). “Saya mendapat kunjungan dari General Manager PT PLN pusat beberapa hari lalu. Pihak PLN bicara tentang tuntas penerangan bagi rakyat,” ujarnya.
“Lalu saya bilang ke PLN tentang kapasitas energi yang tersedia di Merauke. Puji Tuhan sekarang kita over kapasitas. Artinya kuota pemakaian listrik di Merauke over, sehingga ketika dilakukan peyambungan baru, sangat layak,” ungkapnya.
“Memang Kampung Domande menjadi prioritas. Karena saat kampanye setahun silam, saya sudah sampaikan kepada seluruh masyarakat disana bahwa ketika menang, listrik akan masuk disini, sehingga harus segera saya realisasikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka mengatakan, pihaknya telah meminta kepada PLN menghitung secara teknis apakah Domande dari jarak jangkauan, layak untuk pemasangan jaringan atau tidak? “Saya punya keinginan agar kampung lokal dari Bian ke kota sini, harus segera terang,” katanya.
Dijelaskan, selain jaringan listrik di kampung lokal dipasang, jalan juga harus didorong agar mulus. Karena beberapa ruas jalan menuju ke Kampung Domande masih rusak parah.
Disinggung kapan pemasangan jaringan listrik dipasang, Bupati Mbaraka mengatakan, secepatnya. “Nanti untuk penyambungan atau instalasi dari rumah ke rumah, menjadi urusan Pemkab melakukan pembayaran,” katanya.
Salestinus (52), warga Kampung Domande mengaku, dari tahun ke tahun, masyarakat tak menikmati jaringan listrik. Kalaupun ada penerangan malam disini, itu dengan menggunakan genzet.
“Kami berterimakasih kepada Bapak Romanus Mbaraka yang akan merealisasikan janji kampanyenya untuk pemasangan jaringan listrik, karena itu menjadi harapan masyarakat Kampung Domande,” ungkapnya. (WN-kobun)