MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan pengrusakan terhadap fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. Karena jika dirusaki, akan berdampak terhadap pelayanan kepada pasien.
Permintaan itu disampaikan Bupati Mbaraka kepada sejumlah wartawan Senin (22/3/2021). “Saya mendapat laporan dari Direktur RSUD Merauke, Yeni Mahuze kalau beberapa hari lalu sekelompok keluarga melakukan pengrusakan terhadap mobil ambulance serta beberapa fasilitas di rumah sakit, lantaran keluarganya meninggal akibat covid-19,” ujarnya.
Dikatakan, pihak rumah sakit dan dokter yang menangani pasien, tentunya mempunyai sumpah. Sehingga tak mungkin memvonis orang sembarangan, terhadap suatu penyakit yang sedang dideritanya.
Ditegaskan, jika ambulance rumah sakit dihancurkan, tentu akan menyulitkan ketika ada pasien meninggal dunia, apakah harus dipikul ke tempat pemakaman umum (TPU) di Distrik Tanah Miring yang sangat jauh itu.
“Sekali lagi saya meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal anarkhis apalagi sampai merusak fasilitas di rumah sakit. Karena itu dimanfaatkan untuk kepentingan banyak orang,” ujarnya.
Direktur RSUD Merauke, Yenni Mahuze mengakui ada sekelompok orang melakukan pengrusakan mobil ambulance serta beberapa fasilitas di rumah sakit beberapa hari lalu, lantaran tidak puas kalau seorang keluarnya meninggal duia akibat covid-19.
Selain melakukan pengrusakan mobil ambulance, jelas Yenni, mereka juga membawa pulang jenazah secara paksa. Padahal sudah diketahui bahwa jenazah itu terkonfirmasi covid-19. (WN-kobun)