MERAUKE, WARTA NUSANTARA– Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan, tadi pagi dirinya ditelpon pejabat dari Kementerian Sosial, sekaligus memintanya ke Jakarta guna bertemu langsung Menteri Sosial untuk persiapan pegiriman beras ke Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Memang awalnya Kemensos RI hanya meminta 20 ton beras Merauke dikirim ke Lembata. Namun saya bilang tidak bisa, karena nanti hanya beberapa orang saja yang mendapatkan,” ujarnya.
Jadi, lanjut Bupati Mbaraka, Kemensos harus mengambil 200 ton beras petani dari Merauke dan diresponi dengan positif. “Saya bisa memberikan jaminan bersama petani dan juga Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat,” katanya.
Nantinya, jelas bupati, pihaknya akan membicarakan bersama pengelola Kapal Mulianem yang selama ini diberikan kepada PT SPIL untuk mengelolanya.
“Saya juga pasti bersama Dirjen Perhubungan komunikasi guna mengatur rute perjalanan pengangkutan beras dari Merauke tujuan Lewoleba, Kabupaten Lembata. Jadi tidak harus singgah di pelabuhan Surabaya, tetapi langsung ke Pelabuhan Lewoleba,” ungkapnya.
Bupati Mbaraka mengaku menanyakan juga kepada pejabat Kemensos, uang yang akan dititip untuk pembayaran beras petani. “Lalu saya minta harga beras dibeli sesuai standard yakni Rp 8.300/kg dari petani. Tetapi diminta diturukan sedikit dan saya responi, namun tidak terlalu dibawah,” katanya.
Bupati menyarankan Kemensos mentransfer dana melalui rekening Pemkab Merauke, sehingga langsung diambil, sekaligus pembayaran kepada para petani.
“Jika pengambilan melalu Bulog Merauke, tentu harus memenuhi spec atau standard pembelian beras petani dan saya tidak setuju. Karena tujuan saya adalah ingin membantu petani kecil,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya akan ke Jakarta dalam waktu dekat sekaligus bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog serta PDI-P yang ingin membeli beras Merauke.
“Saya telah memanggil beberapa pimpinan perkebunan kelapa sawit dan menginstruksikan harus mengambil beras petani Merauke. Kalau tak ambil beras disini, perusahan saya tutup,” tegasnya. (WN-kobun)