LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Bupati Flores Timur (Flotim), Antonius Hubertus Gege Hadjon mengajak masyarakat menyukseskan Pendataan Keluarga Tahun 2021 Tingkat Kabupaten Flores Timur. Sambutlah petugas yang datang ke rumah dengan senyuman dan sikap yang ramah.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A)
Flores Timur NTT melakukan Pencanangan pendataan keluarga Tahun 2021 tingkat Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini dilaksanakan setiap lima tahun.
Bupati Flotim Antonius Hubertus Gege Hadjon, mengajak masyarakat turut menyukseskan pendataan keluarga oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berlangsung pada 1 April hingga 31 Mei 2021.
“Mari kita sambut petugas pendata yang akan datang ke rumah anda dengan senyuman yang ramah. Berikan data yang benar, akurat dan jelas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M,” Ajak Bupati Hadjon di Gedung Aula Rujab Bupati Senin 29/3/2021
Menurutnya, data menjadi hal terpenting dalam perencanaan pembangunan, termasuk data Kependudukan, data keluarga berencana, data pembangunan keluarga dan data stunting sehingga, pemerintah melalui BKKBN melakukan pendataan keluarga setiap lima tahun.
Anton Hadjon mengatakan bahwa data yang dihimpun oleh BKKBN nantinya juga akan menjadi data awal bagi Pemerintah Kabupaten Flotim untuk mewujudkan cita-citanya sebagai kabupaten termaju, nyaman, dan berkeadaban.
Seperti diketahui, pendataan keluarga merupakan kegiatan lima tahunan untuk mendapatkan data keluarga Indonesia.
Pendataan keluarga diatur dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana, serta sistem informasi keluarga.
“Peraturan tersebut mengamanatkan bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan perkembangan Program Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK) diperlukan Data dan Informasi Keluarga yang dikelola dalam Sistem Informasi Keluarga (SIGA),” kata Anton Hadjon. **(WN-PP).**