JAKARTA, WARTA NUSANTARA– Bertempat di ruang kerjanya, Senin (29/3/2021), Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Harya Pisana menerima kedatangan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT guna membicarakan secara khusus nasib 190 calon pegawai negeri sipil (CPNS) orang asli Papua (OAP).
Pasalnya bermasalah, setelah dinyatakan tidak lulus, sesuai hasil yang dikeluarkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
“Kalau diikui dengan baik, sesungguhnya 190 OAP sesuai formasi 80 persen kelulusan bagi orang Papua dan 20 persen non Papua yang diumumkan di tahun 2020 itu, mereka tak lulus dan dipastikan tak mendapatkan NIP. Itu yang saya diskusikan bersama Kepala BKN tadi sekitar stengah jam. Lalu telah ada kebijakan diambil untuk diselesaikan,” ungkap Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT kepada Warta Nusantara tadi siang.
Bupati Mbaraka menegaskan, 190 OAP yang diluluskan adalah kebijakan yang diambil Pemkab Merauke dibawah kepemimimpin Frederikus Gebze, sekaligus meredam keributan.
“Sesungguhnya anak-anak itu tidak lulus sesuai hasil seleksi. Tetapi saya sudah bicarakan bersama Kepala BKN dan pasti dituntaskan,” ungkapnya.
Dijelaskan, jika mengacu kepada hasil kelulusan dimaksud, maka perbandingannya adalah hanya 42 persen OAP dinyatakan lulus. Sedangkan non OAP lebih banyak mencapai 58 persen.
Ditanya hasil konkret pembicaraan bersama Kepala BKN, Bupati Mbaraka menambahkan, kesepakatan 80 persen bagi OAP tetap ditindaklanjuti.
Sedangkan non Papua yang telah lulus dalam formasi itu, tetap masuk. Hanya saja, mereka diakomodir dalam formasi kelulusan 20.000 untuk Papua. (WN-kobun)