ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Kamis Putih dalam Pekan Suci: 01 April 2021|Kel. 12:1-8,11-14|Mzm. 116: 12-13,15-16bc,17-18|1Kor. 11:23-26|Yoh. 13:1-15|Generasi baru: Peziarah menuju kebangkitan|CIRI KHAS seorang peziarah, yaitu ‘pribadi merdeka, lepas bebas dari segala keterikatan’. Ia siap berangkat dengan pinggang berikat, kasut pada kaki dan tongkat di tangan’. Ia tidak menyibukan diri bahkan tidak mengikat diri dengan hal-hal tidak penting! Ia tidak takut melangkah. Anak domba paskah yaitu ‘Kristus Tuhan’ menjadi jaminan keselamatan sang peziarah menuju kebangkitan dan hidup baru! (Kel. 12:1-8,11-14).
Apakah keluarga katolik sedang menciptakan generasi baru, peziarah sejati yang lepas bebas dari segala keterikatan karena Kristus menjadi jaminan menuju kebangkitan dan hidup baru? Generasi baru mesti mengalami dari keluarganya segala kebajikan Tuhan melalui orangtua! Mereka menjadi peziarah beriman dan hidup penuh syukur!! (Mzm. 116: 12-13,15-16bc,17-18). Apakah generasi baru kita dalam keluarga Katolik adalah peziarah beriman dan hidup penuh syukur? Yesus menyerahkan tubuhnya untuk kita. Ia berpesan ‘perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku’. Menjadi peziarah sejati berarti siap berkorban, siap member diri dalam tugas pelayanan menuju kebangkitan dan hidup baru! (1Kor. 11:23-26).
Dalam pengalaman macam apakah orangtua membentuk anak-anak menjadi generasi baru yang siap berkorban untuk kebaikan orang lain? Yesus menujukkan dalam diri-Nya peziarah sejati yang rendah hati dan siap melayani! Peziarah sejati tidak menunut bagi dirinya sendiri melainkan siap memberi sampai dia sendiri merasakan sakit dari sebuah pemberian diri yang ikhlas!! (Yoh. 13:1-15) Apakah generasi baru kita siap member diri dengan ikhlas dalam tugas pelayanan? Sejauhmana saya turut menciptakan generasi baru peziarah lepas bebas, rendah hati dan ikhlas berkorban diri seperti Kristus? *