ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM- Berdasarkan penjelasan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli kepada Wartawan , banjir bandang di Pulau Adonara telah menewaskan sebanyak 60 orang. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Alfonsius Bethan menyebutkan sudah 44 warga korban banjir bandang di Adonara Timur, ditemukan meninggal dunia, dan masih banyak korban yang belum ditemukan, Minggu (4/4/2021).
Wabup Agus Boli menjelaskan, akibat banjir bandang menelan korban jiwa manusia, juga mengakibatkan infrastruktur jalan, dan 4 jembatan putus. Saat ini akses transportasi mengalami kesulitan, meski sejumlah alat berat tengah dimobilisasi ke lokasi bencana. Evakuasi korban terus dilakukan, selain pembuatan tenda bagi para pengungsi.
Data yang dihimpun Warta Nusantara menyebutkan, korban yang meninggal dari Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, 38 orang meninggal dunia. Total korban meninggal belum bisa dipastikan, karena diduga masih ada yang tertimbun lumpur. 5 orang luka-luka, 9 KK/20 jiwa terdampak.
Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka sudah dirujuk ke puskesmas, 7 orang hilang dan korban luka-luka masih dalam pendataan.
Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang meninggal dunia, 40 KK terdampak, korban luka-luka masih dalam pendataan.
Kerugian material sementara puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur. Pencarian masih terus dilakukan. **(*/SF/WN-01).**