ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kepala BPBD Lembata : Tenda Untuk Pengungsi Korban Banjir Masih Kurang

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Siprianus Meru mengatakan, saat ini pihaknya bersama jajaran tengan koordinasi dengan pelbagai pihak untuk secara bersama menangani para pengungsi korban banjir bandang yang melanda dua kecamatan, Ileape dan Ileape Timur di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT. Para pengungsi masih kekurang tenda-tenda penampungan sehingga mengimbau dermawan dapat peduli memberi bantuan.

Siprianus Meru mengatakan hal itu dalam percakapan dengan Warta Nusantara, Senin, 5/4/2021 via sambungan telepon. “Kami lagi lakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk segera evakuasi dan menampung para korban banjir bandang di Kecamatan Ileape dan Ileape Timur yang telah merenggut korban jiwa manusia. Kita masih kekurangan tenda-tenda penampungan. Kiranya dermawan dapat peduli membantu sesama kita yang membutuhkan sekarang ini,” ungkap Sipri Meru.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Selain di Adonara yang melanda dua kecamatan, Ile Boleng dan Adonara Timur di Kabupaten Flores Timur, banjir bandang juga melanda beberapa desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata pada Minggu (4/4) subuh sekira Pukul 02.00 WITA.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Data yang dihimpun Wartawan sebanyak 13 warga tiga desa yakni Waowala 3 orang, Tanjung Batu 5 orang dan Amakaka 5 orang dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu puluhan warga lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. Warga di tiga desa ini memilih mengungsi ke kebun-kebun dan ke desa tetangga yang relatif lebih aman.

RelatedPosts

Banjir ini terjadi, setelah hujan deras mengguyur wilayah pegunungan Ile Lewotolok sejak Sabtu (3/4). “Banjir terjadi tiba-tiba saat kami semua tidur. Kami dengar gemuruh besar dari atas gunung,” kata Nikodemus Lay, warga Desa Waowala.

Sementara itu, warga bersama Relawan, BPBD Kabupaten Lembata, TNI dan Polri terus berupaya melakukan evakuasi korban yang ditemukan.

Informasi terakhir yang dihimpun BentaraNet, 20 orang Warga Desa Lamawolo, Kecamatan Ile Ape Timur dinyatakan hilang.

Sebagian besar korban meninggal dan luka-luka dilarikan ke Puskesmas Waipukang Kecamatan Ile Ape dan RSUD Lewoleba. 

Dikatakannya, di Waimatan, banjir bandang menyapu hampir sebagian desa dan rumah warga rata tanah tertimbun material batu dan batang pohon.

Terdapat sebanyak 25 warga yang diperkirakan hilang disapu banjir dan baru tiga orang yang telah berhasil ditemukan.

Dari Desa Tanjung Batu terdapat enam warga yang dilaporkan meninggal, dan baru tiga orang yang berhasil ditemukan. Sementara di Desa Amakaka, dilaporkan sebanyak 20-an orang warga yang hilang dan belum ditemukan jasadnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata Siprianus Meruk menjelaskan, hingga Minggu sore baru sebanyak 11 warga yang berhasil dievakuasi. Tujuh jenazah yang sudah berhasil dievakuasi ke RSUD Lewoleba telah dikebumikan.

Sementara jenazah para korban lainnya belum berhasil dievakuasi dan kemungkinan masih tertimbun material longsoran.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat mengunjungi para korban di lokasi bencana dan korban yang dirawat di RSUD Lewoleba pada Minggu siang mengatakan, pemerintah akan mengurus jasad para korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut. Semua warga yang meninggal diwajibkan dibawa terlebih dahulu ke rumah sakit untuk dimandikan dan diurus sepenuhnya hingga proses penguburannya oleh pemerintah.

Pemerintah, kata Bupati Sunur, juga segera mengungsikan para korban selamat dan luka-luka ke wilayah yang aman dan ke Lewoleba. Di Lewoleba, para warga korban bencana akan ditampung di penampungan aula BKD-PSDM dan kantor lurah.

“Untuk logistik beras persediaan kita masih aman. Saya juga sudah laporkan ke Gubernur dan menyampaikan kita sangat butuhkan kasur dan selimut,” katanya.

Pihaknya juga fokus mengungsikan warga ke titik aman, sambil berupaya membuka jalur yang tertutup material agar memudahkan evakuasi para korban yang masih tertimbun material banjir. **(LN/WN-01).**

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *