JAKARTA, WARTA NUSANTARA– Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Wododo mengakui kalau Kabupaten Merauke mengalami surplus beras, Sehingga tidak dapat diserap semua oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Merauke.
Demikian disampaikan Billy saat melakukan pertemuan bersama Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT Senin (5/4/2021) malam. “Tahun lalu tepatya 17 Oktober 2020 saya bersama beberapa teman ke Merauke dan mengunjungi para petani di sejumlah tempat,” ujarnya.
Dari kunjungan tersebut, lanjut Billy, ternyata terjadi surplus beras di tingkat petani. Selain mendengar secara langsung suara petani kalau gabah tak bisa digiling menjadi beras untuk dijual, juga melihat di beberapa rumah.
“Betul faktanya gabah petani masih menumpuk banyak di setiap rumah warga,” ujarnya.
Setelah melihat kondisi di tingkat petani seperti demikian, jelas dia, langsug bersurat kepada Presiden Jokowi, sehubungan dengan keluhan petani tentang beras yag tak kunjung diserap. Lalu Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi ke Direktorat Jederal (Dirjen) Perhubungan untuk tol laut.
“Memang kalau istruksi presiden sudah dikeluarkan, harus dikawal terus di kementerian terkait, agar segera dieksekusi dan atau dilaksanakan,” ujarnya.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengaku sudah bertemu dan bicara bersama staf khusus Menteri Perhubungan RI, Buyung Lalana beberapa hari lalu. Salah saru yang didiskusikan adalah menyangkut tol laut.
“Saya minta kepada Pak Buyung Lalana agar kita harus rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait mulai dari Perum Bulog, Kementerian Pertanian RI, Kementerian Perhubungan dan lain-lain. Sehingga semua program pertanian yang dirancang, dapat dijalankan,” ujarnya. (WN-kobun)