ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Bupati Sunur Tetapkan Lembata Darurat Bencana Hingga 17 April

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-: Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya hingga 17 April 2021.

Penetapan status itu tertuang melalui Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 326 yang ditandatangani 5 April 2021. Status tanggap darurat berlaku sejak 4 April 2021.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan status tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk penanggulangan bencana di Lembata.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Apalagi, di daerah tersebut angin kencang yang menyebabkan gelombang pasang terjadi sejak 2 hingga 5 April dan telah berdampak terhadap beberapa wilayah di Kabupaten Lembata.

Kondisi SDK 1 Lewtolok di Kecamatan Ile Ape paskah diterjang banjir bandang (foto: istimewa)

“Ini juga disertai hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak pada enam wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri dan Wulandoni,” kata Raditya melalui keterangan tertulis, Rabu (7/4).

RelatedPosts

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kata dia, berharap penetapan status tanggap darurat ini bisa mempercepat pemulihan dan kestabilan aktifitas perekonomian dan kelancaran arus transportasi bagi masyarakat dan wilayah terdampak.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat 6 titik lokasi pengungsian para warga terdampak yang ada di Kabupaten Lembata,.

Selain itu, terdapat satu titik posko utama yang terletak di aula Kantor Bupati dan satu titik pos lapangan di Puskesmas Waipukang. Jadi total lokasi pengungsian di wilayah ini sebanyak delapan titik.

Data terakhir yang berhasil dihimpun per Selasa (6/4), pukul 21.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia di Lembata sebanyak 28 orang, korban hilang 44 orang, pengungsi 958 orang serta korban luka-luka 98 orang.

Sementara jumlah rumah rusak ringan sebanyak 75 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak berat 224 unit.*** (SS/WN-01).**

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *