MERAUKE, WARTA NUSANTARA– “Saya melihat aksi demonstrasi segelintir orang kemarin yang mempersoalkan ijazah saya, diduga kuat ditunggangi banyak orang.”
Pernyataan tegas itu disampaikan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT saat ditemui wartawan di rumah sakit Rabu (14/4/2021). “Banyak yang tungggangi, bahkan yang mengklaim diri sebagai tokoh juga ikut bermain di belakang layar,” tegasnya.
Jika mengklaim diri tokoh atau kios, sebaiknya berdiam diri di rumah. Tak perlu mempengaruhi atau memprovokasi rakyat kecil di tingkat bawah.
Bupati Mbaraka meminta kepada semua orang menahan diri. Sehingga tak menimbulkan adanya konflik horisotal.
“Saya jujur saja bahwa kemarin masyarakat adat Marind-Imbuti dibawah pimpinan Pak Hengki Ndiken serta H. Waros serta masyarakat adat dari Kimaam maupun Kanum hendak mengambil sikap. Namun saya masih tahan mereka,” katanya.
“Kenapa saya tahan, karena tak ingin Merauke yang selama ini masyarakatnya hidup damai, tidak ternoda,” ujarnya. (WN-kobun)